Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang mencatat jumlah orang yang dianggap memiliki kontak dekat dengan pasien Omicron hingga Rabu (22/12/2021) malam sedikitnya 7.819. Mereka umumnya orang asing yang masuk ke Jepang.
"Mereka dicurigai kontak dekat dengan pasien yang terinfeksi "strain Omicron" yang terjadi satu demi satu, kebanyakan dari orang asing, ada 7.819 orang," ungkap sumber Tribunnews.com di Kementerian Kesehatan Jepang, Kamis (23/12/2021).
Sampai dengan Rabu (22/12/2021) tengah malam jumlah orang yang dicurigai memiliki kontak dekat dengan pasien Omicron meningkat sebanyak 3.510 orang.
Mereka yang dianggap kontak dekat menunggu di fasilitas tunggu yang ditentukan oleh karantina, fasilitas akomodasi yang disiapkan oleh prefektur, dan menunggu di rumah untuk observasi kesehatan.
Selain itu, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan sedang melakukan identifikasi orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan total empat orang di Prefektur Osaka dan Kyoto yang diyakini telah terinfeksi di kota tersebut pada tanggal 23 Desember.
Selain itu, baru dikonfirmasi bahwa 33 orang yang memasuki Jepang dari tanggal 14 hingga 20 Desember terinfeksi virus mutan coronavirus baru "strain Omicron".
Menurut Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan, infeksi strain Omicron dikonfirmasi oleh 33 pria dan wanita berusia antara 10 dan 50 tahun yang memasuki Jepang dari Bandara Haneda, Bandara Narita, dan Bandara Kansai dari tanggal 14 hingga 20 Desember 2021.
Mereka telah tinggal di Amerika Serikat, Inggris, Kenya, Nigeria, dan lainnya.
Mereka positif virus corona baru dan dikarantina di bandara.
Selain itu, 1 orang di Prefektur Kyoto, 1 orang di Prefektur Osaka, dan 4 orang di Prefektur Okinawa juga baru dikonfirmasi.
Hal ini menjadikan jumlah total orang yang dikonfirmasi terinfeksi strain Omicron di Jepang menjadi 199 (per 23 Desember 2021 sore hari).
Baca juga: Hadapi Omicron, Pemerintah Minta Seluruh Rumah Sakit di Indonesia Siapkan Hal Ini
"Di prefektur Saitama, jumlah orang yang baru terinfeksi telah sekitar satu digit sejak akhir Oktober. Kami menyadari bahwa infeksi yang didapat dari komunitas tidak dapat dihindari, seperti fakta bahwa infeksinya relatif tenang. Jadi kita harus bersiap menghadapi ancaman strain Omicron," kata Gubernur Ohno dari Prefektur Saitama saat konferensi video oleh gubernur dari 1 wilayah metropolitan dan 3 prefektur.
"Ada banyak kontak dekat dengan strain Omicron, dan sekarang mereka berada di fasilitas akomodasi, tetapi jika meningkat lebih jauh, itu akan sulit. Pemerintah mengatakan bahwa orang-orang terinfeksi strain Omicron harus dikelola di ruang pribadi, tetapi institusi medis yang dapat menanganinya terbatas dan perawatan medis mungkin ketat. Jadi tolong tunjukkan standar penanganan yang solid," kata Gubernur Ohno yang diwawancarai wartawan.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.