News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mantan Menteri Vaksinasi Jepang Minta Kemenkes Bekerja Lebih Cepat untuk Program Vaksinasi Booster

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan menteri vaksinasi yang kini menjadi Direktur Humas Partai Liberal Demokratik (LDP) Jepang, Taro Kono.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan menteri vaksinasi Jepang Taro Kono yang kini menjabat sebagai Direktur Humas Partai Liberal Demokratik (LDP) Jepang, meminta agar kerja pejabat di Kementerian Kesehatan (kemenkes) lebih cepat lagi khususnya dalam vaksinasi ketiga (booster).

"Saya rasa kerja pejabat di Kementerian Kesehatan dapat lebih cepat lagi untuk melakukan vaksinasi ketiga booster)," papar Taro Kono dalam acara di TV Fuji, Minggu (26/12/2021).

Pihak Kemenkes Jepang seharusnya menjelaskan tes PCR dan tes antigen kepada masyarakat secara rinci.  Tetapi kemudian diserahkan kepada perusahaan masing-masing dan ke masyarakat.

"Aneh sekali kerja kemenkes itu harusnya kan bisa diputuskan dengan jelas. Di mana, kapan, kepada siapa saja, tes apa saja, PCR atau antigen kepada masyarakat gratis dan sebagainya. Mestinya bisa dijabarkan dengan jelas kepada masyarakat. Masa diserahkan ke swasta ke orang masing-masing. Tidak mengerti saya," kritik Taro Kono.

Demikian pula untuk karantina harusnya juga dijelaskan lebih lanjut oleh pihak kemenkes mengenai persiapan tempat karantina, di hotel atau di rumah sesuai dengan ketersediaan yang ada.

Baca juga: Salju Lebat Hingga Kecelakaan di Hikone Shiga Jepang, Jalanan Macet Sepanjang 2 Kilometer

"Diputuskan ada misalnya 4.000 bed untuk karantina, di lokasi karantina yang sudah ditentukan. Kan bisa dipastikan kalau seseorang terinfeksi corona dikirimkan ke tempat itu, atau ke hotel, kalau negatif bisa ke rumah."

"Lalu soal hotel kemenkes bilang bukan tugas saya, bisa dilakukan pihak ketiga seperti JTB, repot memang kalau semuanya dilakukan kemenkes. Tapi setidaknya semuanya kan bisa dihitung dan bisa ada kepastian, jangan sampai terjadi kebocoran di beberapa tempat sehingga infeksi tersebar ke masyarakat," jelasnya lagi.

Kalau sudah ada kepastian, Taro Kono yakin tidak akan terjadi kebocoran dalam antisipasi terhadap infeksi corona di Jepang.

"Ketidakjelasan dan ketidakpastian itu, kurangnya penjelasan rinci ke masyarakat membuat lubang-lubang muncul infeksi di masyarakat nantinya," tambahnya.

Taro Kono juga meminta kepastian dan penjelasan rinci kepada masyarakat mengenai antisipasi infeksi corona dimulai dari pintu gerbang masuk bandara internasional sampai ke tempat krantina masing-masing.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini