TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laboratorium di Sydney, Australia salah merilis hasil tes Covid-19.
Ratusan orang dinyatakan negatif Covid-19, padahal sebenarnya mereka telah dites positif.
Dilansir BBC, kesalahan hasil tes total 886 orang disebabkan oleh kesalahan pemrosesan data.
Untuk diketahui, negara bagian New South Wales di Australia mengalami peningkatan jumlah infeksi setelah kedatangan varian Omicron Covid yang sangat menular.
Para pejabat mengatakan peningkatan tes swabbing telah menyebabkan lonjakan besar-besaran.
Baca juga: Australia Catat Kematian Omicron Pertama dan Tetap Berpegang pada Rencana Pembukaan Kembali
Baca juga: Dibayangi Omicron, Saham Perusahaan Terkait Perjalanan di AS Kompak Melemah
Beberapa dari mereka yang terkena dampak telah menyatakan keprihatinan bahwa mereka mungkin secara tidak sadar telah menginfeksi orang yang mereka cintai selama Natal.
Laboratorium SydPath meminta maaf dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa (28/12/2021).
Mereka mengatakan kesalahan itu terjadi ketika para pekerja menghadapi jumlah tes yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Awalnya mereka mengaku keliru memberi tahu 400 orang pada Hari Natal bahwa mereka tidak terinfeksi Covid-19.
Kemudian di hari berikutnya, mereka hanya memberitahu tentang kesalahan hasil tes.
Kesalahan bertambah ketika SydPath mengungkapkan bahwa ratusan lainnya diberitahu bahwa mereka telah dites negatif, bahkan ketika hasilnya belum ditentukan.
Pada hari Selasa, lab mengatakan 486 orang dari kelompok ini telah dikonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Pakar Kesehatan AS: Kasus Baru Covid-19 Perhari Akan Melonjak Jadi 500 Ribu Dalam 10 Hari
Baca juga: CDC AS Persingkat Masa Isolasi untuk Orang yang Terinfeksi Covid-19, Dari 10 Menjadi 5 Hari
Dalam pernyataan terbarunya, SydPath mengatakan telah pindah dari sistem otomatis ke manual untuk menangani beban kerja yang meningkat.
"Sayangnya ... kesalahan pemrosesan data sederhana dibuat yang menyebabkan hasil tes yang salah dirilis," katanya.