Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Singapura sebelumnya telah jauh-jauh hari menyatakan akan hidup berdampingan dengan virus SARS-CoV-2. Dengan harapan pandemi dapat bertransisi menjadi endemi.
Menurut Associate Profesor Bidang Sosiologi Bencana NTU Singapura, Sulfikar Amir, pemerintah telah menunjukkan komitmen tidak akan kembali ke masa awal pandemi Covid-19.
"Sudah sejak bulan September-Oktober. Pemerintah Singapura sudah menunjukkan komitmen tidak akan kembali ke masa awal pandemi. Lockdown, menutup sekolah dan sebagainya," ungkapnya pada siaran radio, Selasa (28/12/2021).
Baca juga: Bantu UKM Saat Pandemi DPPM UI Buat Prototipe Situs Jual Beli Daring
Walau pun tingkat infeksi lebih tinggi dari Indonesia, Sulfikar menyebutkan Singapura terus menuju trend penurunan kasus.
Namun Sulfikar menyebutkan pemerintah tidak mengeluarkan pernyataan secara resmi terkait perubahan status pandemi ke endemi.
"Ukuran sudah masuk endemi atau tidak masih sangat cabur ya. Ada banyak defenisi, walau dilihat secara epidemiologis, jumlah kasus relatif rendah dan masa pandemi sudah lewat," katanya menambahkan.
Artinya risiko terjadi lonjakan kasus sudah menurun.
Walau memang harus tetap berhati-hati. Karena varian baru bisa bermunculan kapanpun.
"Harus berhati-hati. Itu yang dilakukan oleh pemerintah Singapura saat ini," pungkasnya.