Mengutip DW, penambangan emas berkembang di seluruh Sudan sekitar satu dekade lalu di tengah meningkatnya inflasi di salah satu negara termiskin di dunia.
Sekitar dua juta penambang tradisional terlibat dalam pencarian emas di seluruh negeri.
Orang-orang sering bekerja di tambang semi-legal di seluruh Sudan dengan infrastruktur bobrok dalam kondisi tidak aman.
Meskipun kondisi genting ini, mereka menggali sekitar 80 persen dari ton emas yang dihasilkan Sudan setiap tahun, menurut angka resmi.
Pada tahun 2020, negara Afrika Timur memproduksi 36,6 ton, terbesar kedua di benua itu.
Dalam dua tahun terakhir, pemerintah transisi Sudan telah mulai mengatur industri di tengah tuduhan penyelundupan emas.
Namun negara itu telah terperosok dalam krisis politik sejak kudeta militer pada 25 Oktober.
Runtuhnya tambang sering terjadi di negara-negara Afrika seperti Kongo di dekatnya.
(Tribunnews.com/Yurika)