TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara terhadap posisi Hamas di Jalur Gaza, Sabtu (1/1/2022).
Kiriman serangan ini berlangsung sehari setelah roket ditembakkan dari Gaza mendarat di Laut Mediteriania.
Melansir Al Jazeera, militer Israel mengatakan serangan Sabtu malam menghantam fasilitas pembuatan roket dan pos militer Hamas.
"Saat kembang api menerangi langit untuk merayakan Tahun Baru 2022 di seluruh dunia, jenis kembang api berbeda datang dari tembakan roket militan Gaza ke Israel," kata militer Israel dalam sebuah cuitan Twitter, Minggu (2/1/2022).
Baca juga: Polisi Minta 4 Buronan MIT Poso, Suardin, Ahmad Gazali, Jafar dan Imam Menyerahkan Diri
Baca juga: Berita Foto : Melihat Latihan Pejuang Palestina di Gaza
"Sebagai tanggapan, kami baru saja menyerang situs Hamas di Gaza, termasuk situs pembuatan roket dan pos militer yang digunakan untuk aktivitas teroris," ungkap pihak militer Israel.
Tidak jelas apakah roket dari Gaza yang ditembakkan pada Sabtu itu dimaksudkan untuk menggempur Israel.
Sebab, kelompok-kelompok yang berbasis di Gaza sering melakukan uji coba rudal ke arah laut.
Hazem Qassem, juru bicara Hamas, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa beberapa daerah yang menjadi sasaran serangan Israel termasuk di antaranya lahan pertanian.
"Perlawanan kami akan terus melakukan tugasnya untuk membela rakyat kami dan membebaskan tanah dan kesucian kami," kata Qassem.
"Kami akan tetap berpegang pada hak perlawanan kami sampai mencapai tujuan rakyat kami dengan pembebasan dan pengembalian."
Tidak ada laporan korban jiwa dari serangan hari Sabtu.
Tidak ada sirene yang dibunyikan dan sistem intersepsi roket Iron Dome Israel tidak berfungsi, kata militer dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Pasukan Israel Tembak Mati Warga Palestina, Diduga Menyerang dengan Pisau di Tepi Barat
Baca juga: POPULER Internasional: 10 Bencana Alam di Dunia 2021 | Pertemuan Presiden Palestina-Menhan Israel
Tidak ada tembakan roket lintas perbatasan sejak gencatan senjata mengakhiri perang 11 hari antara Israel dan Hamas pada bulan Mei.
Melansir Ap News, gencatan senjata, yang ditengahi oleh Mesir dan mediator lainnya, telah rapuh.
Hamas mengatakan Israel tidak mengambil langkah serius untuk meredakan blokade yang diberlakukan di Gaza dengan bantuan Mesir ketika gerakan Islam menguasai daerah kantong pantai pada 2007.
Ketegangan juga meninggi karena kelompok-kelompok lain seperti Jihad Islam yang lebih kecil tetapi lebih 'garis keras', mengancam eskalasi militer jika Israel tidak mengakhiri penahanan administratif seorang tahanan Palestina yang telah melakukan mogok makan selama lebih dari 130 hari.
Israel Tembak Mati Warga Palestina
Tentara Israel menembak mati seorang warga Palestina yang diduga menyerang mereka dengan pisau, di sebuah stasiun bus di Tepi Barat yang diduduki.
Mengutip penyelidikan awal, pernyataan yang dikeluarkan Jumat (31/12/2021) menyebut bahwa pria itu tiba di persimpangan dekat pemukiman Yahudi Ariel dengan mobil.
Ia keluar dari mobil dan "bersenjatakan pisau, berlari menuju stasiun bus, tempat warga sipil dan tentara IDF berada".
Melansir Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi pra itu sebagai Amir Atef Reyan.
Pria yang diketahui sebagai penduduk Qawaret Bani Hassan, desa di Salfit, Tepi Barat itu dilaporkan meninggal karena luka-luka yang diderita.
Anggota Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan pasukan Israel mencegah paramedis memberikan pertolongan pertama untuk pemuda itu sebelum dipindahkan ke rumah sakit.
Foto dan video yang beredar luas di media sosial menunjukkan pria Palestina terbaring telungkup di persimbangan dekat pemukiman Israel, sebelum di bawa pergi dengan ambulans.
Tentara Israel tengah memburu orang yang terlibat dalam insiden tersebut.
Sebagai informasi, Tepi Barat mengalami kekerasan sporadis sejak pembicaraan yang dipimpin AS terkait pendirian negara Palestina bersama Israel terhenti pada 2014 kemarin.
Kekerasan pemukim terhadap warga Palestina meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Bahas Isu Keamanan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas Temui Menhan Israel
Baca juga: Serangan Udara Israel Kembali Hantam Pelabuhan Latakia di Suriah
Sebelumnya, pemukim Yahudi ditembak mati oleh pria bersenjata Palestina di utara Tepi Barat.
Pembunuhan itu memicu serangkaian serangan yang menyebabkan empat warga Palestina terluka.
Ada juga laporan terjadi serangkaian konfrontasi antara warga Palestina dan pasukan Israel.
Israel pada tahun 1967 merebut Tepi Barat, yang oleh Palestina ingin menjadi bagian utama dari negara masa depan mereka.
Sekitar 600.000 pemukim Yahudi tinggal di lebih dari 130 pemukiman yang tersebar di seluruh wilayah pendudukan, yang juga merupakan rumah bagi lebih dari 2,5 juta warga Palestina.
Palestina dan komunitas internasional menganggap permukiman Israel yang berkembang sebagai pelanggaran hukum internasional yang mengancam solusi dua negara untuk konflik tersebut.
Baca juga artikel lain terkait Israel Serang Jalur Gaza
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)