TRIBUNNEWS.COM, ORT AU PRINCE - Sekelompok orang bersenjata mencoba membunuh Perdana Menteri Haiti Ariel Henry dalam sebuah acara pada Sabtu (1/1/2022) lalu.
Tragedi ini menandai peringatan kemerdekaan negara itu.
Penembakan terjadi saat Henry menghadiri upacara di sebuah gereja di kota Gonaves.
Video yang diposting online menunjukkan perdana menteri dan rombongannya bergegas menuju mobil mereka di tengah baku tembak yang intens.
Namun seorang pejabat Kepolisian Haiti mengatakan saat ini mereka telah mengamankan tempat kejadian, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Perdana Menteri Haiti Pecat Jaksa yang Menuduhnya Terlibat Pembunuhan Presiden Jovenel Moise
Baca juga: Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry Selamat dari Percobaan Pembunuhan
Situasi keamanan di Haiti telah memburuk sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moïse Juli lalu.
PM Henry telah berjanji untuk menindak geng-geng kuat yang disalahkan atas terjadinya gelombang penculikan dan untuk menguasai sebagian besar distribusi migas di seluruh negeri, yang menyebabkan kekurangan bahan bakar yang parah.
Kantor perdana menteri mengatakan "bandit dan teroris" berada di balik upaya pembunuhan itu, dan surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk para tersangka.
Seperti dikutip dari The Associated Press, kantor PM menuduh kelompok itu bersembunyi di balik tembok untuk menyerang konvoi dan mengancam uskup dengan mengepung gereja. "Hal ini tidak bisa ditolerir," bunyi pernyataan kantor perdana menteri.
Satu orang tewas dan dua lainnya terluka dalam baku tembak antara pria bersenjata dan pasukan keamanan.
Serangan itu merupakan pukulan bagi pemerintahan rapuh yang dipimpin oleh Henry. Henry menjadi penjabat kepala negara Haiti hanya dua minggu setelah Moïse terbunuh.
Seperti dikutip dari BBC, Haiti hingga kini belum memiliki presiden definitif. Bahkan waktu pemungutan suara untuk memilih presiden baru belum diumumkan.
Meningkatnya kekerasan dan situasi ekonomi yang mengerikan, diperburuk oleh beberapa bencana alam dalam beberapa tahun terakhir, telah menyebabkan semakin banyak warga Haiti mencari peluang ke negara lain.
Pembunuhan Presiden Haiti