News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kazakhstan Bergejolak

Kazakhstan Menahan Mantan Kepala Keamanan Nasional atas Dugaan Makar

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ini diambil pada 31 Juli 2015, memperlihatkan Karim Masimov yang saat itu menjabat sebagai PM Kazakhstan, berbicara selama presentasi tawaran untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 di kota Kazakh Almaty, pada sesi Komite Olimpiade Internasional (IOC) ke 128 di Kuala Lumpur. Masimov telah ditahan karena dicurigai melakukan makar, kata badan tersebut pada 8 Januari 2022, setelah ia dipecat di tengah kerusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan kepala badan intelijen Kazakhstan telah ditahan karena dicurigai melakukan makar, setelah sebelumnya dipecat di tengah protes kekerasan.

Dilansir The Gurdian, Komite Keamanan Nasional (NSC) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (8/1/2022) bahwa mantan ketuanya, Karim Masimov, telah ditahan pada hari Kamis.

"Atas dugaan melakukan kejahatan ini, mantan ketua NSC, Karim Masimov ditahan dan ditempatkan di pusat penahanan sementara, bersama dengan yang lainnya," bunyi pernyataan itu.

Puluhan orang tewas dan gedung-gedung publik di seluruh Kazakhstan telah digeledah dan dibakar dalam aksi kekerasan terburuk yang dialami oleh negara bekas republik Soviet dalam 30 tahun kemerdekaan.

Foto ini diambil pada 31 Juli 2015, memperlihatkan Karim Masimov yang saat itu menjabat sebagai PM Kazakhstan, berbicara selama presentasi tawaran untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 di kota Kazakh Almaty, pada sesi Komite Olimpiade Internasional (IOC) ke 128 di Kuala Lumpur. Masimov telah ditahan karena dicurigai melakukan makar, kata badan tersebut pada 8 Januari 2022, setelah ia dipecat di tengah kerusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya. (MANAN VATSYAYANA / AFP)

Pasukan keamanan tampaknya telah berhasil merebut kembali jalan-jalan di kota utama Kazakhstan pada hari Jumat.

Presiden yang didukung Rusia, Kassym-Jomart Tokayev mengatakan dia telah memerintahkan pasukannya untuk menembak mati kerumunan untuk memadamkan pemberontakan di seluruh negeri.

Dilansir BBC.com, Tokayev juga mengatakan "20.000 bandit" telah menyerang kota utama Almaty, pusat aksi demonstrasi yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar.

Ia menyebut para demonstran yang berbuat kerusuhan sebagai bandit atau teroris yang dilatih di luar negeri, meski tidak memberikan bukti.

Dalam pidato yang disiarkan di TV, Tokayev menolak seruan untuk mengadakan pembicaraan dengan pengunjuk rasa.

Baca juga: Terima Arahan Menlu, KBRI Nur Sultan Sediakan Nomor Hotline Respons Situasi Darurat di Kazakhstan

Baca juga: Apa yang Terjadi di Kazakhstan? Begini Awal Mula Terjadinya Kerusuhan dan Bagaimana Respons Rusia

Ia mengatakan, "Pembicaraan macam apa yang bisa kita lakukan dengan penjahat dan pembunuh?"

"Kami harus menghadapi bandit bersenjata, lokal maupun asing. Lebih tepatnya, dengan teroris."

"Jadi kami harus menghancurkan mereka, ini akan segera dilakukan," katanya.

Foto ini diambil dan dirilis oleh layanan pers kepresidenan Kazakhstan pada 7 Januari 2022 menunjukkan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev membuat pidato publik di Alamaty. (Handout / Kazakhstan Presidential press office / AFP)

Sementara itu, kelompok oposisi telah menyangkal tuduhan bahwa kerusuhan yang terjadi merupakan bentuk terorisme.

Apa yang Terjadi di Kazakhstan? Begini Awal Mula Terjadinya Kerusuhan dan Bagaimana Respons Rusia

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini