TRIBUNNEWS.COM - Tembok Besar China runtuh sebagian setelah gempa M 6,9 guncang Provinsi Qinghai, China pada Sabtu tengah malam.
Gempa tersebut berada di kedalaman 10 kilometer.
Dikutip dari Global Times, Tembok Besar peninggalan Dinasti Ming ini runtuh sepanjang dua meter di daerah Shandan, Provinsi Gansu, China.
Lokasi runtuhan berjarak 114 kilometer dari pusat gempa di daerah Menyuan, di Prefektur Otonomi Tibet Haibei di Qinghai.
Baca juga: Pria di AS Jadi Pasien Pertama yang Jalani Transplantasi Jantung dengan Menggunakan Jantung Babi
Pihak berwenang mengorganisir pemeriksaan peninggalan budaya lokal dan menemukan situs runtuh setelah terjadinya gempa.
Pihak berwenang juga telah memasang perlindungan utama.
Perbaikan dan restorasi bagian yang runtuh sedang dalam proses.
Gempa melanda daerah yang berpenduduk sedikit, tetapi getaran dirasakan hingga ke kota besar.
Tidak ada korban tewas, namun sembilan orang dilaporkan terluka akibat gempa ini.
Delapan orang yang terluka telah dipulangkan dari rumah sakit, satu masih dalam perawatan.
Kepala Badan Gempa Gansu, Shi Yucheng mengatakan bahwa daerah pemukiman terdekat berjarak 40 kilometer dari pusat gempa.
Menurutnya, wilayah itu berada di sabuk gempa dan penduduk setempat terbiasa menghadapi gempa.
Shi mengatakan, untuk mengurangi korban dalam gempa bumi sebesar itu, rumah-rumah penduduk di daerah tersebut ditingkatkan atau diperbaharui agar tahan gempa.
Pada tanggal 14 April 2010, gempa berkekuatan 7,1 melanda Prefektur Otonomi Yushu Tibet di Qinghai, menyebabkan 2.698 orang tewas dan 270 hilang.
Lebih dari 90 persen rumah penduduk setempat runtuh akibat gempa dan beberapa gempa susulan yang kuat.
Baca juga: Diplomat Serbia: Novak Djokovic Korban Permainan Politik
Baca juga: Seorang Pria di Kolombia Jalani Suntik Mati, Akui Ingin Kematiannya Bermartabat
Tentang Tembok Besar China
Dikutip dari unesco.org, Tembok Besar China dibangun dari abad ke-3 SM hingga abad ke-17 M.
Tembok ini dibangun di perbatasan utara dengan panjang total lebih dari 20.000 Km sebagai proyek pertahanan militer besar Kekaisaran Tiongkok.
Ujung tembok sebelah timur berada di Shanhaiguan provinsi Hebei dan ujung di sebelah barat berada di Jiayuguan provinsi Gansu.
Bagian Tembok Besar China terdiri dari dinding, jalan kuda, menara pengawas, dan tempat perlindungan.
Tembok Besar mencerminkan pertukaran antara peradaban pertanian dan peradaban nomaden di Tiongkok kuno.
Tembok ini sebagai bukti fisik bahwa strategi politik dan kekuatan pertahanan militer sudah maju pada zaman Tiongkok kuno.
Unesco menyebut Tembok Besar China merupakan satu-satunya karya yang dibangun oleh tangan manusia yang dapat dilihat dari Bulan.
(Tribunnews.com/Fajar)