News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Kembali Tegaskan Posisi Terhadap Pemimpin Junta Myanmar

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ini diambil pada 16 Oktober 2021 menunjukkan anggota Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) mengambil bagian dalam pelatihan di base camp mereka di hutan dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. - Para rekrutan anti-kudeta muda berbaris di sebuah kamp rahasia di Myanmar, tangan di belakang kepala dan perut mereka diikat, menunggu instruktur latihan untuk memberikan pukulan untuk menguatkan mereka dalam perjuangan mereka melawan militer. (Photo by AFP) / TO GO WITH Myanmar-military-politics-coup-conflict, FOCUS

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia kembali menegaskan posisinya soal Myanmar, berkaitan dengan langkah Kamboja yang melakukan pendekatan yang berbeda untuk mengatasi krisis di Myanmar.

Pada tahun ini Kamboja memegang keketuaan ASEAN.

Sebagaimana diketahui, Perdana Menteri Hun Sen melakukan pertemuan dengan pemimpin junta Min Aung Hlaing pada Jumat (7/1/2022).

Hun Sen menjadi pemimpin asing pertama yang berkunjung ke Myanmar pasca kudeta Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021.

Baca juga: Myanmar: Aung San Suu Kyi Divonis 4 Tahun Penjara karena Miliki Walkie-Talkie

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) menegaskan posisi Indonesia masih tetap konsisten mengenai pentingnya implementasi 5 poin konsensus yang selama ini belum ada progress yang signifikan.

“Maka Indonesia juga konsisten dengan keputusan yang diambil oleh ketua ASEAN sebelumnya, yaitu Myanmar sebaiknya diwakili oleh non-political representative,” kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu, Abdul Kadir Jailani pada konferensi pers Kamis (14/1/2022).

Mengingat saat ini belum ada perkembangan signifikan di lapangan, maka Indonesia berpandangan sebaiknya Myanmar tetap diwakili oleh non-political representative.

Indonesia berharap Kamboja tetap konsisten menjalankan apa yang telah disepakati pada pertemuan ASEAN sebelumnya.

"Mengenai chairmanship Kamboja di ASEAN soal Myanmar, posisi kita mengharapkan chairmanship Kamboja tetap konsisten menjalankan apa yang telah disepakati pertemuan ASEAN sebelumnya, yaitu implementasi 5 poin konsensus dan mengupayakan progress yang signifikan," ujar Kadir.

Baca juga: Hindari Serangan Militer, Ribuan Orang Myanmar Terpaksa Dirikan Tenda di Dekat Perbatasan Thailand

Terkait pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM Retreat), Kadir mengatakan bahwa Indonesia masih menunggu informasi lebih lanjut soal penyelenggaraannya.

Kamboja pada Rabu (12/1/2022) mengumumkan bahwa pertemuan para menteri luar negeri dari negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean) pertama di bawah kepemimpinan negaranya yang dijadwalkan pekan depan, akan ditunda.

Indonesia memahami penundaan tersebut, hal ini berkaitan dengan situasi pandemi.

Baca juga: PM Kamboja Kunjungi Myanmar untuk Desakkan Damai

Sejumlah negara juga melakukan pembatasan dan banyak perwakilan dari Asean yang mengalami kesulitan bepergian untuk menghadiri pertemuan tersebut.

“Sejauh ini kita masih melakukan komunikasi terkait pertemuan AMM. Kemungkinan tanggal berapa atau apa akan diadakan secara virtual kita masih melakukan komunikasi lebih lanjut,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini