News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Studi: Booster Johnson & Johnson 85 Persen Efektif Kurangi Risiko Rawat Inap Akibat Varian Omicron

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Botol vaksin Johnson & Johnson Janssen Covid-19 dosis tunggal yang disiapkan oleh St. John's Well Child and Family Center dan Los Angeles County Federation of Labour and Immigrant pada 25 Maret 2021 di Los Angeles, California - Booster J&J 85 persen efektif lawan rawat inap oleh varian Omicron.

“Mereka (yang dirawat di rumah sakit) lebih mungkin menderita HIV dan lebih kecil kemungkinannya memiliki penyakit penyerta lain dibandingkan dengan periode Beta dan Delta,” kata Gray.

Sebuah gambar yang diambil pada 12 April 2021 menunjukkan botol vaksin Johnson & Johnson Janssen Covid-19 saat dosis pertama yang berasal dari kota Leiden di Belanda disimpan di pusat distribusi Movianto di Oss (ROB ENGELAAR / ANP / AFP)

WHO Rekomendasikan Dua Obat Baru Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan rekomendasi dua obat baru untuk perawatan Covid-19.

Rekomendasi pengobatan baru datang ketika pandemi menyebar semakin cepat di seluruh dunia.

Lebih dari 15 juta kasus baru Covid-19 dilaporkan ke WHO dalam seminggu terakhir.

Setelah varian Delta, kini dunia sedang dibuat khawatir oleh varian Omicron.

Seperti diketahui, varian Omicron yang lebih menular dan memicu lonjakan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kedua obat baru rekomendasi WHO yakni Baricitinib dan Kortikosteroid.

Panel ahli internasional badan PBB dalam Jurnal Medis yang diterbitkan oleh Inggris pada Jumat (14/1/2022) menyebutkan, obat baricitinib, yang juga digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, sangat dianjurkan untuk pasien dengan Covid-19 yang parah atau kritis.

Baricitinib dikombinasikan dengan Kortikosteroid.

Dilansir Al Jazeera, obat tersebut mengurangi kebutuhan akan ventilasi dan telah terbukti meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup tanpa tanda-tanda peningkatan reaksi yang merugikan. 

Mereka juga memberikan rekomendasi bersyarat untuk sotrovimab, pengobatan antibodi monoklonal eksperimental, bagi mereka dengan Covid-19 yang tidak parah tetapi dengan risiko masuk rumah sakit yang sangat tinggi.

Antibodi monoklonal adalah senyawa yang dibuat di laboratorium yang meniru mekanisme pertahanan alami tubuh.

Rekomendasi tersebut didasarkan pada bukti baru dari tujuh uji coba yang melibatkan lebih dari 4.000 pasien dengan kasus Covid-19 yang tidak parah, parah, dan kritis.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini