News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akun WeChat Perdana Menteri Australia Scott Morrison Diblokir China, Parlemen Serukan Boikot

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Australia Scott Morrison

TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Aplikasi pesan populer China, WeChat, tampaknya telah memblokir akses ke akun Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Aksi ini membuat seorang senator Australia menyerukan boikot di seluruh parlemen terhadap layanan tersebut.

Senator James Paterson, ketua Komite Gabungan Parlemen untuk Intelijen dan Keamanan, mengatakan pada Senin (24/1/2022) bahwa  tim Perdana Menteri mengalami kesulitan mengakses akun WeChat selama berbulan-bulan.

Ia mengatakan kepada stasiun radio 4BC bahwa akun itu akhirnya diambil dari kendali pemerintah pada awal Januari meski ada perwakilan resmi dari kantor Morrison.

"Mengingat WeChat adalah perusahaan yang dikendalikan secara ketat oleh Partai Komunis China, pandangan saya adalah, tindakan ini berarti merupakan campur tangan asing dalam demokrasi kita dan terkait tahun pemilihan,” ujarnya.

Baca juga: Amerika Serikat Blokir Download TikTok dan WeChat per Minggu 20 September

Baca juga: Presiden Joe Biden Batalkan Rencana Donald Trump  Untuk Larang TikTok dan WeChat

Kantor Perdana Menteri tidak segera memberikan komentar pada Senin (24/1/2022)ini.

Upaya untuk menemukan akun WeChat PM Morrison pada Senin (24/1/2022) pagi di China tidak berhasil.

Dengan lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia, WeChat adalah salah satu aplikasi perpesanan paling populer di dunia.

Dimiliki oleh perusahaan induk Tencent Holdings, pemerintah China secara teratur menyensor konten sensitif.

Seorang juru bicara Tencent tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca juga: Trump Resmi Blokir TikTok dan WeChat di AS, Alasannya Dipakai Partai Komunis China Tebar Propaganda

Baca juga: 26 Hal Unik tentang China, dari Hobi Pakai WC Jongkok hingga Pengemis Terima Sedekah via WeChat

Banyak politisi Australia, termasuk pemimpin oposisi Partai Buruh Anthony Albanese, memiliki akun WeChat yang diposting dalam bahasa Mandarin dalam upaya menjangkau diaspora besar China.

Dalam sensus 2016, sekitar 5,6 persen populasi mengatakan mereka memiliki keturunan Tionghoa, setidaknya lebih satu dari 20 orang.

Paterson meminta semua politisi Australia untuk berhenti menggunakan WeChat sampai akun Perdana Menteri dipulihkan.

"Tidak ada yang dapat melegitimasi sensor mereka dan kontrol mereka atas debat publik kami," katanya.

Dalam komentarnya kepada 4BC, Albanese mengatakan, ia akan berbicara dengan Morrison mengenai insiden WeChat. “Ini  dapat memiliki implikasi keamanan nasional,” ujarnya.

Baca juga: Momen PM Australia, Scott Morrison Dihujat Warganya, Ditolak Bersalaman hingga diteriaki Idiot

Mantan diplomat Dave Sharma, yang sekarang menjadi anggota parlemen dalam koalisi Morrison, mengatakan kepada Sky News bahwa keputusan untuk memblokir akses ke akun Perdana Menteri kemungkinan besar disetujui oleh negara.

"Ini menunjukkan sikap terhadap kebebasan berbicara dan kebebasan berekspresi yang keluar dari Beijing," katanya. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini