TRIBUNNEWS.COM - Presiden Burkina Faso, Roch Marc Christian Kabore, diduga ditahan oleh tentara yang memberontak, Senin (24/1/2022).
Laporan tersebut datang sehari setelah tentara melakukan pemberontakan di beberapa barak tentara.
Pemberontakan tersebut memicu kekhawatiran kudeta di Burkina Faso.
Sebelumnya, pada hari Minggu (23/1/2022), tembakan senjata berat juga terdengar di dekat kediaman Kabore di ibu kota, Ouagadougou.
Diberitakan Al Jazeera, beberapa kendaraan lapis baja armada kepresidenan, penuh dengan peluru, terlihat di dekat kediaman Presiden pada Senin pagi.
Baca juga: Kepala Suku di Afrika Selatan Ditangkap Polisi karena Tanam Ganja di Halaman Presiden, Sudah 3 Tahun
Baca juga: Demo Tolak Vaksin di Belgia Ricuh, 50.000 Demonstran Bentrok dengan Aparat
Salah satu dari kendaraan tersebut tampak berlumuran darah.
Dua sumber keamanan dan seorang diplomat Afrika Barat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Kabore ditahan di sebuah kamp militer.
Tidak ada komentar dari pemerintah terkait penahanan presiden.
Pada hari Minggu, pemerintah membantah kudeta sedang berlangsung.
“Kami baru saja melewati pangkalan militer di mana Kabore diduga dikurung saat ini,” wartawan Henry Wilkins melaporkan dari Ouagadougou.
“Lalu lintas berjalan seperti biasa, tetapi biasanya ada sejumlah besar personel militer di jalan-jalan di sekitar istana kepresidenan.”
Kantor berita AFP juga melaporkan presiden telah ditangkap bersama pejabat pemerintah lainnya.
“Presiden Kabore, kepala parlemen, dan para menteri secara efektif berada di tangan tentara” di barak Sangoule Lamizana di ibu kota, kata dua pejabat keamanan.
Dua tentara pemberontak mengatakan kepada The Associated Press melalui telepon Senin pagi, Kabore ditahan di tempat yang aman, tetapi tidak menyebutkan di mana.