News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Uighur di Turki Serukan Boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

File foto ini diambil pada 3 Januari 2022 menunjukkan penjaga keamanan berdiri ketika para pekerja mengisi bahan bakar api Olimpiade di Menara Olimpiade di Beijing, sebulan sebelum pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2022 pada 4 Februari - China menyegel Februari Olimpiade Musim Dingin Beijing di dalam gelembung raksasa dan berharap untuk menghadirkan Pertandingan yang sederhana, aman, dan luar biasa sesuai dengan strategi ketat nol-Covid negara itu. (Photo by GREG BAKER / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan demonstran dari kelompok etnis Muslim Uighur China melakukan protes di Istambul, Turki.

Mereka bersatu menyerukan boikot Olimpiade Musim Dingin yang digelar bulan depan di Beijing atas perlakuan China terhadap minoritas.

Melansir Al Jazeera, para pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung Komite Olimpiade Turki pada Minggu (23/1/2022).

Kelompok tersebut terlihat mengibarkan bendera biru-putih dari gerakan kemerdekaan Turkestan Timur, sebuah kelompok yang dinilai Beijing mengancam stabilitas wilayah barat Xinjiang.

Baca juga: Pemerintah Kota Beijing Lakukan Pencegahan Penularan Covid-19 Sebelum Dimulainya Olimpiade

Baca juga: Cina Antara Penyebaran Omicron dan Ambisi Penyelenggaraan Olimpiade

Ilustrasi. Aliansi Mahasiswa Islam (AMI) melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Jakarta Pusat, Kamis (25/3/2021). Demonstrasi dilakukan untuk menekan pemerintah China menghentikan kekerasan terhadap etnis Uighur di Xinjiang, China. Dalam aksinya, demonstran menyebut pemerintah China melakukan penyiksaan dan genosida terhadap muslim Uighur di kamp konsentrasi re-edukasi. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

"China, hentikan genosida; China tutup kamp," teriak pada demonstran.

Beberapa memegang spanduk bertuliskan "Hentikan Genosida Olimpiade".

"China tidak memiliki hak untuk menjadi tuan rumah Olimpiade sambil melakukan penyiksaan, kekejaman, dan genosida terhadap warga Uighur," kata seorang ibu rumah tangga etnis Muslim Uighur, Munevver Ozuygur.

Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok hak asasi manusia memperkirakan lebih dari satu juta orang, telah ditahan dalam beberapa tahun terakhir di kamp-kamp Xinjiang.

Baca juga: Lifter Peraih Empat Medali Olimpiade Salut Upaya Raja Sapta Oktohari Buat Merah Putih Berkibar Lagi

Baca juga: Kasus Covid-19 Capai Level Tertinggi, China Batalkan Rencana Penjualan Tiket Olimpiade Musim Dingin

Seorang pekerja menempelkan poster Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di hamparan bunga di sepanjang jalan bisnis di Beijing pada 10 Januari 2022. (Photo by WANG Zhao / AFP) (AFP/WANG ZHAO)

Al Jazeera melaporkan Beijing menyangkal genosida atau keberadaan kamp kerja paksa di Xinjiang.

China menuduh warga Uighur bersaksi di luar negeri tentang kondisi di wilayah barat laut sebagai pembohong bayaran.

Namun, setelah awalnya menyangkal keberadaan kamp Xinjiang, China kemudian membela situs tersebut sebagai pusat pelatihan kejuran.

Amerika Serikat dan banyak sekutunya, termasuk Inggris, Kanada, Australia, Jepang dan Denmark, mengatakan mereka tidak akan mengirim delegasi diplomatik resmi ke pertandingan itu sebagai protes terhadap catatan hak asasi China.

Olimpiade Musim Dingin dimulai pada 4 Februari.

Baca juga: Cegah Aksi Spionase, Negara Ini Larang Atletnya Bawa Ponsel Pada Olimpiade Beijing 2022

Baca juga: Berita Foto : Persiapan China Jelang Olimpiade Musim Dingin di Tengah Ancaman Omicron

Foto arsip ini diambil pada 3 Januari 2022 menunjukkan seorang pria dan wanita berjalan di lantai kaca platform pengamatan di atas Menara Olimpiade di Beijing, sebulan sebelum pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2022 pada 4 Februari - China menyegel Olimpiade Musim Dingin Beijing bulan Februari di dalam gelembung raksasa dan berharap untuk memberikan Pertandingan yang "sederhana, aman, dan luar biasa" sesuai dengan strategi ketat nol-Covid negara itu. (Photo by GREG BAKER / AFP) (AFP/GREG BAKER)

Sebelumnya Al Jazeera mewartakan, AS telah menjatuhkan sanksi pada daftar politisi dan perusahaan China yang terus bertambah atas perlakuan terhadap Uighur, yang mengarah ke tindakan balas dendam dari Beijing.

China pun memberikan sanksi kepada legislator Eropa, Inggris dan AS, dan sebuah firma hukum London.

Menipu orang

Sekitar 50.000 orang Uighur, diyakini tinggal di Turki, diaspora Uighur terbesar di luar Asia Tengah.

Orang-orang Uighur yang tinggal di Turki telah mengkritik pendekatan Ankara ke China.

Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan “pandangan, harapan, dan kepekaan” Turki atas Uighur kepada mitranya dari China selama pembicaraan di Beijing.

Baca juga: Pemerintah Kota Beijing Lakukan Pencegahan Penularan Covid-19 Sebelum Dimulainya Olimpiade

“Dunia, negara-negara Turki, dan negara-negara Islam perlu bangun. China melakukan genosida sekarang,” kata pengunjuk rasa Abdurrahman Taymaz.

“Mereka menipu orang. Kami ingin Olimpiade ini diboikot sesegera mungkin.”

Berita lain terkait dengan Olimpiade Beijing

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini