TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Amerika Serikat siagakan 8.500 tentara, bersiap dikirim ke sekitar Ukraina jika Rusia bertindak.
Sementara itu, 2 kapal induknya memasuki Laut China Selatan untuk latihan tempur.
Latihan itu tidak berjalan mulus karena F-35 terlibat kecelakaan yang melukai 7 anggota.
Di Filipina, angin topan Rai menghancurkan 1,5 juta rumah, kerugian mencapai Rp11 Triliun.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Siap Kerahkan 8.500 Tentara, Amerika Masih Pantau Pergerakan Militer Rusia di Perbatasan Ukraina
Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan tentaranya untuk membantu NATO di sekitar Ukraina, ungkap pejabat senior pemerintah, seperti dilansir NBC News.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah memerintahkan 8.500 tentara untuk "siaga tinggi", bersiap untuk kemungkinan membantu pertahanan sekutu NATO, kata juru bicara Pentagon John Kirby dalam jumpa pers Senin (24/1/2022).
"Saya ingin menegaskan bahwa sampai sekarang, keputusan hanya dibuat untuk menempatkan unit-unit ini pada siaga yang lebih tinggi dan kewaspadaan yang lebih tinggi," kata Kirby.
"Belum ada keputusan yang dibuat untuk mengerahkan pasukan dari Amerika Serikat saat ini."
Sementara itu, Moskow telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan tetangganya.
Meski tidak ada aksi diplomatik yang terlihat, Barat meningkatkan kewaspadaannya di tengah kekhawatiran bahwa invasi akan segera terjadi.
Pembicaraan sedang berlangsung dengan negara-negara NATO untuk mencegah agresi Presiden Rusia Vladimir Putin, kata pejabat itu.
Baca juga: Inggris Tuduh Rusia Berencana Bentuk Pemerintahan Boneka Pro-Kremlin di Ukraina
Baca juga: Rusia Dikabarkan Segera Serbu Ukraina, AS Kirim Kapal Induk dan Perintahkan Warganya Tinggalkan Kiev
NATO mengatakan pada hari Senin bahwa mereka mengirim kapal dan jet tempur ke Eropa Timur.
Washington juga telah menjelaskan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan kehadiran militernya di bagian timur Aliansi.
Presiden Joe Biden berpartisipasi dalam konferensi video sekitar 90 menit dengan para pemimpin Eropa Senin sore untuk membahas pembangunan militer Rusia di perbatasan Ukraina, kata Gedung Putih.
2. Kapal Induk AS Memasuki Laut China Selatan di Tengah Ketegangan antara China dan Taiwan
Kapal induk AS memasuki Laut China Selatan pada Minggu (23/1/2022) di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan.
Kelompok Serang Kapal Induk Angkatan Laut AS Carl Vinson dan Abraham Lincoln melakukan latihan yang bertujuan untuk memperkuat operasi laut terpadu dan kesiapan tempur, menurut sebuah pernyataan dari Angkatan Laut AS dilansir The Hill.
Latihan tempur itu akan dilakukan sesuai dengan hukum internasional, kata pernyataan itu.
"Kemampuan kami untuk dengan cepat mengumpulkan dan bekerja secara kolektif bersama CSG 3, menekankan kemampuan Angkatan Laut AS untuk mengirimkan kekuatan maritim yang luar biasa ketika dibutuhkan, demi mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ujar Laksamana Muda Dan Martin, komandan kelompok serang USS Carl Vinson, dalam sebuah pernyataan.
"Kami berkomitmen untuk memastikan penggunaan laut yang sah dan arus perdagangan yang bebas sambil menghalangi mereka yang menentang visi bersama tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka saat ini dan masa depan jangka panjang," lanjut Martin.
Baca juga: Taiwan Deteksi 39 Pesawat Tempur China di Wilayahnya, Sistem Rudal Pertahanan Udara Diaktifkan
Operasi tersebut melibatkan operasi komunikasi maritim lanjutan, operasi perang anti-kapal selam, pengisian ulang di laut, dan operasi larangan maritim.
3. Kecelakaan Pesawat Tempur F-35 di Laut China Selatan, 7 Personel Angkatan Laut AS Terluka
Pilot pesawat tempur Amerika F-35 melontarkan diri saat pesawatnya menabrak geladak kapal induk USS Carl Vinson di Laut China Selatan, Senin (25/1/2022).
Kecelakaan itu mengakibatkan tujuh personel terluka, ujar Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN.
Pilot F-35 tersebut sedang melakukan latihan penerbangan rutin ketika insiden terjadi.
Ia melontar dengan selamat dan dievakuasi oleh helikopter militer, ungkap Armada Pasifik.
Pilot saat ini dalam kondisi stabil.
Enam orang lainnya yang berada di geladak kapal induk terluka.
Tiga di antaranya harus dievakuasi ke fasilitas medis di Manila, Filipina. Mereka berada dalam kondisi stabil, menurut Armada Pasifik.
Baca juga: Kapal Induk AS Memasuki Laut China Selatan di Tengah Ketegangan antara China dan Taiwan
Baca juga: Taiwan Deteksi 39 Pesawat Tempur China di Wilayahnya, Sistem Rudal Pertahanan Udara Diaktifkan
Tiga pelaut lainnya dirawat di kapal induk dan telah pulih.
Penyebab "kecelakaan dalam penerbangan" itu sedang diselidiki.
Kecelakaan itu adalah yang pertama terjadi pada F-35C, varian pesawat tempur siluman Angkatan Laut AS bermesin tunggal, yang dirancang untuk operasi di luar kapal induk.
4. Topan Rai Hancurkan 1,5 Juta Rumah di Filipina, Kerugian Capai Rp 11 Triliun
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) memperkirakan Topan Rai yang melanda Filipina pada Desember lalu telah menghancurkan atau merusak 1,5 juta rumah di negara itu, Selasa (25/1/2022).
Jumlah kerusakan itu disebut lebih banyak daripada topan lainnya dalam beberapa dekade terakhir.
Topan Rai dengan kecepatan angin hingga 193 kilometer per jam mendarat di ibu kota selancar negara itu, Siargao, sebuah pulau kecil di Mindanao timur dengan populasi sekitar 180.000 orang.
Menurut pemerintah provinsi, lebih dari 90 persen bangunan di pulau itu, termasuk sekolah dan balai kota, rusak parah.
Seluruh pulau telah tanpa listrik sejak itu dan tetap bergantung pada generator listrik yang menyediakan pasokan terbatas.
Baca juga: Saksi Ungkap Dua Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Filipina Turut Hadir Baiat ISIS di Makassar
Sementara, banyak penduduknya tinggal di bangunan darurat dan bahkan pusat evakuasi.
Di desa kecil Cangcohoy, pedalaman dari Siargao, 15 keluarga terus berlindung di gedung sekolah setelah rumah mereka hancur, menurut ANC, saluran berita kabel Filipina.
Banyak dari keluarga tersebut juga kehilangan mata pencaharian, dan mereka bergantung pada bantuan, sebagian besar dari donor dari pihak swasta, untuk bertahan hidup.
IFRC mengatakan dukungan kemanusiaan, termasuk rumah, pasokan air bersih, dan perawatan kesehatan, tetap besar.
"Sudah lebih dari satu bulan sejak Topan Rai menghantam Filipina, namun jutaan orang masih sangat membutuhkan dukungan kemanusiaan, termasuk rumah, pasokan air bersih, dan perawatan kesehatan," kata kepala negara IFRC Alberto Bocanegra seperti dikutip Aljazeera.
(Tribunnews.com)