News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ilmuwan Australia Temukan Objek Misterius di Bima Sakti, Belum Pernah Terlihat oleh Astronom

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Semburan besar energi radio yang berasal dari Bima Sakti pertama kali diamati oleh seorang mahasiswa.

TRIBUNNEWS.COM - Ilmuwan Australia menemukan objek misterius yang berkedip-kedip di Galaksi Bima Sakti, yang belum pernah terlihat sebelumnya oleh astronom.

Objek tersebut menyemburkan sejumlah energi radio yang sangat besar ke Bumi tiga kali dalam satu jam.

Objek pertama kali ditemukan oleh seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan penelitian akhirnya.

"(Denyut datang) setiap 18,18 menit, seperti jarum jam," kata astrofisikawan Natasha Hurley-Walker, seperti dikutip dari CNA.

Baca juga: Teleskop Luar Angkasa James Webb yang Diluncurkan NASA Tiba di Orbit Terakhirnya

Baca juga: 10 Fenomena Astronomis 2022: Puncak Meteor Quadrantid, Bulan Purnama Super, dan Gerhana Bulan Total

Peneliti menggunakan teleskop di pedalaman Australia Barat yang dikenal sebagai Murchison Widefield Array.

Sementara itu, ada objek lain di alam semesta yang menyala dan mati seperti pulsar.

Hurley-Walker mengatakan, 18,18 menit adalah frekuensi yang belum pernah diamati sebelumnya.

"Menemukan objek ini adalah sesuatu yang menakutkan bagi seorang astronom," katanya.

"Karena tidak ada yang diketahui di langit yang melakukan itu," tambahnya.

Tim peneliti sekarang bekerja untuk memahami apa yang telah mereka temukan.

Menelusuri kembali data selama bertahun-tahun, mereka telah mampu menetapkan beberapa fakta: objek tersebut berjarak sekitar 4.000 tahun cahaya dari Bumi, sangat terang dan memiliki medan magnet yang sangat kuat.

Tapi masih banyak misteri yang harus dipecahkan.

"Jika Anda melakukan semua matematika, Anda menemukan bahwa mereka seharusnya tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menghasilkan jenis gelombang radio setiap 20 menit," kata Hurley-Walker.

"Seharusnya itu tidak mungkin."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini