News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Remaja yang Ditolak Orang Tuanya 2 Kali Meninggal Dunia, Media Sosialnya Dipenuhi Simpati Netizen

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Liu Xuezhou. Kemarahan dan kesedihan mengiringi Liu Xuezhou, remaja yang diduga bunuh diri setelah ditolak orang tua kandungnya dua kali.

TRIBUNNEWS.COM - Remaja asal China yang dijual orang tua kandungnya ketika masih bayi, kemudian bertemu lagi setelah remaja tapi kembali "dilempar-lempar," kini telah meninggal dunia.

Liu Xuezhou diduga mengakhiri hidupnya sendiri pada Senin (24/1/2022).

Sebelum meninggal, remaja 17 tahun mendapat bully-an di media sosial setelah sempat bertikai dengan orang tua kandungnya.

Ia meninggalkan pesan panjang sebelum ditemukan meninggal dunia.

Kini, seperti yang dilaporkan BBC.com, akun media sosial Liu dipenuhi simpati netizen.

Banyak yang mengungkapkan kemarahan mereka terhadap kasus cyberbullying.

Baca juga: Remaja yang Ditolak 2 Kali oleh Orang Tua Kandungnya Ditemukan Meninggal Dunia, Tinggalkan Catatan

Liu Xuezhou (Weibo)

"Cyberbullying yang ia terima terlalu berlebihan bahkan untuk orang dewasa," ujar seorang netizen.

Warganet lain berharap Liu mendapat keluarga yang baik "di kehidupan selanjutnya."

"Aku harap di kehidupanmu selanjutnya kau akan mendapatkan orang tua yang melindungimu, saudara-saudara yang mencintaimu dan hidup dalam kehidupan tanpa kecemasan."

Kisah Liu Xuezhou

Dilaporkan South China Morning Post, Liu Xuezhou menjadi perhatian di China setelah perjuangannya mencari orang tua viral.

Januari lalu, ia memposting kisahnya di media sosial Weibo dan Douyin.

Liu mengatakan orang tua kandungnya, yang baru saja ia temui setelah bertahun-tahun, memutuskan hubungan dengannya.

Liu dan ibu kandungnya saat bertemu kembali pada Desember 2021 (Weibo)

Liu dijual oleh orang tua kandungnya pada tahun 2005.

Tetapi ia menjadi yatim piatu pada usia empat tahun ketika orang tua angkatnya, dua petani dari provinsi Hebei di Cina utara, meninggal dalam ledakan rumah.

Liu menghabiskan sebagian besar hidupnya tinggal bersama kerabat setelah kecelakaan itu.

Ia akhirnya dapat melacak orang tua kandungnya Desember lalu setelah melakukan pencarian online.

Namun, kedua orang tua Liu, yang telah bercerai dan sudah memiliki pasangan masing-masing, menolak untuk menerimanya kembali ke dalam kehidupan mereka.

Dalam seminggu terakhir, Liu secara terbuka berdebat dengan orang tuanya.

Dalam surat terakhirnya, Liu mengatakan dia telah "ditinggalkan dua kali oleh orang tua kandungnya".

Ketika Liu pertama kali bertemu kembali dengan orang tuanya Desember 2021 lalu, keluarga itu awalnya tampak bahagia.

Liu bertemu ayah kandungnya (Weibo)

Tetapi mereka mulai bertengkar setelah Liu meminta orang tuanya membelikannya tempat tinggal.

Ayahnya, Ding Shuangquan, dan ibunya, bermarga Zhang, mengatakan kepada media bahwa Liu berusaha memaksa mereka untuk membelikannya rumah, yang menurut mereka tidak mampu mereka beli.

Sementara itu, Liu mengatakan orang tua kandungnya tidak mengizinkannya untuk tinggal bersama mereka.

Liu bahkan mengaku ia tidak diperbolehkan mengunjungi rumah mereka.

Liu kemudian meminta mereka untuk menyewakan atau membelikannya rumah karena ia tidak punya apa-apa.

Zhang sang ibu mengatakan kepada Shangyou News bahwa dia akhirnya memutuskan kontak dengan Liu agar bisa kembali ke "kehidupannya yang damai".

"Tidakkah kamu akan menjauh jika anakmu dan bersikap begitu defensif sampai-sampai merekam percakapanmu?," kata Zhang.

"Ayahnya telah menikah lagi, dan saya juga."

"Dia mencoba memaksa kami untuk membelikannya rumah, tetapi kami tidak cukup mampu untuk itu."

Liu mengatakan pertengkaran dengan orang tua kandungnya memicu bully-an di media sosial.

Penindasan dunia maya adalah masalah serius di China, dan Liu mengatakan serangan online telah menjadi tak tertahankan.

Kamis (20/1/2022) lalu, Liu sempat mengatakan akan menuntut orang tuanya karena menelantarkannya dua kali.

Dia juga mengatakan dalam catatan bahwa dia telah dibully dan disebut "anak terlantar" oleh teman sekolahnya di masa lalu.

Seorang pria bermarga Zhang, kepala komite desa Beimeng, tempat Liu dibesarkan, mengatakan kepada South China Morning Post bahwa komunitas mereka mengetahui kematian Liu.

Mereka akan mendukung keluarga angkatnya jika mereka membutuhkan bantuan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini