News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AS Tekan China agar Longgarkan Aturan Covid-19 bagi Para Diplomat

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang diambil pada Minggu (16/1/2022) ini memperlihatkan warga menjalani tes Covid-19 di Ningbo di Provinsi Zhejiang, China timur.

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Kamis kemarin bahwa pihaknya telah meminta China untuk melonggarkan aturan karantina virus corona (Covid-19) bagi para diplomat setelah China menuduh AS berusaha menyabotase Olimpiade Musim Dingin.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (28/1/2022), China yang tengah mengejar kebijakan nol Covid-19, telah memberlakukan aturan karantina wajib setidaknya selama 14 hari untuk para penumpang yang masuk ke negara itu dan telah berulang kali mengunci area utama.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa negaranya telah mengadakan diskusi dengan China mengenai aturan karantina dan pengujian yang 'berlawanan dengan hak istimewa serta kekebalan diplomatik'.

"Kami telah merekomendasikan apa yang kami anggap sebagai serangkaian opsi yang masuk akal bahwa kami akan konsisten dengan langkah-langkah mitigasi Covid-19 dan pada saat yang sama menyelaraskan dengan norma-norma diplomatik internasional," kata Price kepada wartawan.

Baca juga: China Berlakukan Aturan Ketat Covid-19, Amerika Serikat Bahas Izinkan Diplomat Tinggalkan Beijing

Ia menyampaikan bahwa tidak ada perubahan terkait status operasional Kedutaan AS di Beijing, meskipun ada kekhawatiran.

Sementara itu China meminta AS untuk berhenti 'mencampuri' Olimpiade Beijing, dalam panggilan telepon pada Rabu waktu AS antara Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Sebelumnya, AS telah mengumumkan bahwa para diplomatnya akan memboikot pembukaan Olimpiade pada 4 Februari mendatang, karena masalah Hak Asasi Manusia (HAM), sebuah langkah yang akhirnya diikuti oleh beberapa sekutu AS.

AS menuduh China melakukan genosida terhadap Uyghur, dengan lebih dari 1 juta orang ditahan di kamp-kamp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini