TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara kembali melakukan uji coba rudal minggu ini, kata media pemerintah seperti dikutip The Guardian.
Pyongyang telah melakukan enam uji coba senjata sejak awal tahun, termasuk rudal hipersonik.
Pada Jumat (28/1/2022), kantor berita resmi Korea mengonfirmasi pihaknya melakukan uji tembak untuk memperbarui sistem rudal jelajah jarak jauh dan uji tembak untuk mengonfirmasi kekuatan hulu ledak konvensional untuk rudal berpemandu taktis permukaan-ke-permukaan.
KCNA mengatakan uji coba dilakukan pada Selasa (25/1/2022) melibatkan rudal jelajah jarak jauh yang terbang di atas Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Rudal itu mengenai pulau target yang berjarak 1.800 km.
Peluncuran juga dilakukan pada hari Kamis, melibatkan rudal balistik jarak pendek yang menghantam pulau target.
Baca juga: Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal Balistik, AS Kutuk Keras
Baca juga: Korea Utara Kembali Uji Coba Dua Rudal Balistik, Mendarat di LuarĀ Zona Ekonomi eksklusif Jepang
KCNA menambahkan, uji coba itu membuktikan bahwa daya ledak hulu ledak konvensional memenuhi persyaratan desain.
Kim Jong Un juga mengunjungi pabrik senjata yang memproduksi sistem senjata utama, lapor KCNA.
Dalam sebuah foto yang dirilis oleh kantor berita tersebut, Kim Jong Un mengenakan mantel kulit panjang berikat hitam, yang dikelilingi oleh pejabat berseragam.
Di antara pejabat yang diidentifikasi bersamanya yaitu Sekretaris Urusan Organisasi Komite Sentral Partai Pekerja Korea Jo Yong Won.
Ada pula Wakil Direktur Departemen Komite Sentral Kim Jong Sik dan Kim Yo Jong, yang juga adik perempuan Kim Jong Un, bersama dengan pejabat tinggi di sektor pemerintahan Akademi Ilmu Pertahanan, Newsweek melaporkan.
Baca juga: Kim Jong-Un Perintahkan Warga Korea Utara Bikin Pupuk Kandang dari Kotoran Sendiri
Baca juga: Di Bawah Pengawasan Kim Jong Un, Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Hipersonik
Kim Jong Un mengatakan bahwa pabrik senjata memegang posisi dan tugas yang sangat penting dalam memodernisasi angkatan bersenjata negara demi mewujudkan strategi pembangunan pertahanan nasional.
Setahun sejak Kongres Partai ke-8 yang diadakan Januari lalu, Korea Utara telah menunjukkan serangkaian kemampuan militer baru.
Termasuk rudal jelajah, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, rudal yang diluncurkan dengan kereta api, dan yang paling menonjol, rudal hipersonik dengan fitur meluncur yang canggih.
Dalam sebulan terakhir saja, Korea Utara telah menembakkan setidaknya 10 rudal dalam enam peluncuran.
Sementara itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa membatasi Korea Utara untuk melakukan kegiatan rudal semacam itu, tetapi Pyongyang telah mengindahkan larangan ini.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)