News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lagi-lagi Dokter Jepang Jadi Korban Penembakan, Meninggal, Pelaku Langsung Ditangkap

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hiroshi Watanabe (66) pelaku penembakan di dalam mobil, ditangkap polisi dibawa ke markas besar kepolisian.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Setelah kasus pembakaran klinik di Osaka dan dokternya meninggal, Jumat ini seorang dokter Jepang, Junichi Suzuki (44) juga meninggal ditembak di rumah pasiennya saat berkunjung.

"Dokter itu yang mengobati dan merawat ibu Watanabe yang meninggal dunia. Datang ke rumahnya untuk menyatakan rasa duka cita. Namun tampaknya tak diterima Hiroshi Watanabe (66) yang kemudian menembaknya dan mengakibatkan meninggal pagi ini (28/1/2022)," ungkap sumber Tribunnews.com Jumat (28/1/2022).

Dokter Suzuki awalnya disandera Hiroshi sejak kemarin malam sekitar jam 21:15 waktu Jepang bersama perawat fisioterapis (41) yang juga ditembak Hiroshi.

Setelah dokter Suzuki ditembak di bagian dadanya, dia  mengalami cardiopulmonary arrest  dan meninggal dunia.

Dokter Suzuki dan  seorang fisioterapis (41)  mengunjungi sebuah rumah di  Oimusashino Kota Fujimino, Prefektur Saitama, setelah jam 9 malam pada tanggal 27 Januari 2022 untuk menyatakan duka cita atas meninggalnya ibu Watanabe.

Tampaknya Hiroshi tidak terima menerima ibunya meningggal dan marah lalu menembak kedua orang tersbeut, satu di antranya Dr. Suzuki akhirnya meninggal dunia.
 
Sekitar jam 8 pagi ini (28/1/2022) Hiroshi ditangkap polisi karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan.

Situs kejadian merupakan area pemukiman sekitar 2 km barat daya Stasiun Fujimino di Jalur Tobu-Tojo.

Ada dua sekolah dasar dan SMP Onishi di dekatnya. Tetangganya mengungsi sejenak ke beberapa sekolah tersebut setelah adanya kejadian penyanderaan kemarin malam itu.

Keluarga dari dokter yang telah meninggal "Kelelahan baik fisik maupun mental" meminta kepada para wartawan agar tidak mewawancarai mereka dulu.

"Mohon mengerti perasaan kami dan menahan diri untuk tidak mewawancarai pihak terkait seperti anggota keluarga dan tetangga. Terima kasih atas kerja sama anda"

Kasus-kasus kejahatan di Jepang didiskusikan di kelompok Pecinta Jepang silakan bergabung dengan kirim email ke: info@tribun.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini