Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seolah tak peduli dengan pandemi Covid-19 yang masih terus bertambah di sejumlah negara, Australia kini mengumumkan akan membuka perbatasan untuk turis, pelancong bisnis, dan pengunjung lainnya mulai 21 Februari 2022.
Pembukaan kembali Australia diberlakukan untuk semua pemegang visa yang telah divaksinasi penuh.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam pernyataannya melalui Kedutaan Besar Australia di Jakarta berujar pembukaan kembali untuk wisatawan dan pelancong internasional lainnya demi menjamin pemulihan ekonomi Australia.
“Perubahan ini akan memastikan kami melindungi kesehatan warga Australia, sementara kami terus mengamankan pemulihan ekonomi kami,” ujar PM Australia lewat pernyataan yang diterima hari Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Kelompok Joban Berencana Gelar Kegiatan Mempromosikan Indonesia di Jepang
Ia berujar sistem kesehatan Australia telah menunjukkan ketahanannya selama pandemi COVID-19, termasuk telah melalui gelombang Omicron baru-baru ini.
Komite Keamanan Nasional Kabinet pada Senin, telah menyetujui bahwa Australia telah siap untuk selanjutnya kembali membuka perbatasan internasional secara bertahap.
Hal ini melihat membaiknya kondisi kesehatan, termasuk penurunan 23 persen angka rawat inap karena COVID di Australia baru-baru ini.
“Pemegang visa yang belum sepenuhnya divaksinasi akan tetap membutuhkan pengecualian perjalanan yang sah untuk memasuki Australia, serta akan mengikuti persyaratan karantina negara bagian dan wilayah,” lanjutnya.
Pengumuman ini akan memberikan kepastian bagi industri pariwisata vital Australia, dan memungkinkan industri untuk mulai merencanakan, merekrut, dan mempersiapkan pembukaan kembali.
Pada 2018 hingga 2019, pariwisata menghasilkan lebih dari A$60 miliar bagi ekonomi Australia, dengan lebih dari 660.000 pekerjaan bergantung pada industri ini.
Sejak Pemerintah Morrison memulai pembukaan kembali perbatasan internasional Australia pada 1 November 2021, Australia telah melihat sebanyak hampir 580.000 kedatangan ke Australia.
Ribuan kedatangan tersebut diantaranya untuk kembali berkumpul dengan keluarga dan orang-orang terkasih, hingga orang yang datang bekerja atau belajar ke Australia.
“Pemerintah Federasi terus bekerja dengan Pemerintah Negara Bagian dan Wilayah untuk memulai kembali industri pelayaran dengan aman, dan menantikan pengumuman lebih lanjut tentang hal ini pada waktunya,” tutupnya.