TRIBUNNEWS.COM – Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) berjanji akan menjemput paksa Presiden Korea Selatan (Korsel) yang dimakzulkan,Yoon Suk Yeol pada 6 Januari atau Senin mendatang.
Pernyataan tersebut diungkap CIO setelah mereka gagal menangkap Presiden Yoon lantaran para penyidik tak diizinkan melangkah lebih jauh ke kediaman rumah eks presiden itu.
"Kami memutuskan bahwa pelaksanaan surat perintah penahanan secara praktis tidak mungkin dilakukan karena konfrontasi yang terus berlanjut, dan menangguhkan pelaksanaan karena khawatir akan keselamatan personel di lokasi yang disebabkan oleh perlawanan," kata CIO dikutip dari Yonhap.
"Kami menyampaikan penyesalan yang mendalam atas perilaku tersangka yang menolak mematuhi prosedur hukum yang ditetapkan," tambahnya.
Para penyidik yang terdiri dari 30 orang CIO dan 120 aparat kepolisian sebetulnya sudah mengunjungi kediaman Yoon untuk menangkap dia pada hari ini, Jumat (3/1/2024).
Dengan membawa surat perintah pengadilan untuk menggeledah kediaman Presiden, rombongan penyidik CIO tiba di kediaman Yoon sejak sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Namun, upaya tersebut dihalangi oleh unit militer dan ribuan para suporter Yoon Suk Yeol.
CIO akhirnya membatalkan upaya penangkapan Yoon sekitar pukul 13.30 siang karena kekhawatiran atas keselamatan personelnya akibat penghalangan.
Ribuan Pendukung Yoon Hadang KPK
Untuk menghalangi penangkapan, ribuan pendukung Yoon Suk Yeol semakin ramai mendatangi area kediamannya sejak dini hari.
Kantor berita Yonhap melaporkan pendukung Yoon semakin berdatangan ke sekitar kediaman Yoon seiring dengan upaya tim penyidik dari CIO yang hendak menangkap mantan presiden itu hari ini.
Sambil melontarkan berbagai teriakan para pendukung Yoon turut menabuh genderang untuk mengusir para penyidik dari Kawasan rumah Presiden,
Baca juga: Penyidik Korsel Gagal Tangkap Yoon Suk Yeol di Rumahnya, Diadang 10 Bus dan 200 Tentara
Suasana di lokasi semakin panas dengan bunyi genderang dan berbagai teriakan, seperti "Surat perintah ilegal, sama sekali tidak sah!" hingga "Tangkap CIO!"
"Kita harus menghalangi mereka dengan nyawa kita," kata seseorang pendukung, mengutip Channel News Asia.
Sementara beberapa orang lainnya meneriakkan, "Presiden Yoon Suk Yeol akan dilindungi oleh rakyat" dan menyerukan agar kepala CIO ditangkap.