TRIBUNNEWS.COM - Pengemudi yang meledakkan Tesla Cybertruck di luar Trump International Hotel di Las Vegas pada hari Rabu telah diidentifikasi sebagai prajurit Baret Hijau Angkatan Darat AS, Matthew Alan Livelsberger.
Livelsberger dilaporkan menembak dirinya sendiri hingga tewas di dalam Cybertruck sebelum ledakan besar terjadi pada awal tahun 2025.
Pihak berwenang menemukan sebuah catatan di ponsel Livelsberger yang menunjukkan motifnya.
Dalam pesan terakhirnya, ia menulis bahwa ledakan tersebut adalah peringatan untuk AS dan bukan serangan teroris.
"Ini bukan serangan teroris, ini adalah seruan untuk bangun. Orang Amerika hanya memperhatikan tontonan dan kekerasan. Tidak ada cara yang lebih baik untuk menyampaikan maksud saya selain aksi dengan kembang api dan bahan peledak," tulis Livelsberger dalam satu surat yang ditemukan oleh pihak berwenang dan dirilis pada hari Jumat, dikutip dari AP News.
Livelsberger mengkritik kondisi sosial dan politik di Amerika Serikat, menyebut negara-negara tersebut “sakit parah dan menuju kehancuran” .
Salah satu catatan menunjukkan bahwa ia ingin melakukan aksi yang akan menarik perhatian masyarakat, dengan mengatakan bahwa “Orang Amerika hanya memperhatikan tontonan dan kekerasan”, sehingga ia memilih metode dramatis ini untuk menyampaikan pesannya.
Sementara itu, menurut Asisten Sheriff Dori Koren, para insinyur Tesla sedang melacak data dari Cybertruck untuk para penyelidik, termasuk jalur Livelsberger antara stasiun pengisian daya dari Colorado melalui New Mexico dan Arizona dan seterusnya ke Las Vegas.
"Kami masih memiliki banyak sekali data yang harus ditelusuri," kata Koren pada hari Jumat (3/1/2025).
Menurut Koren, masih ada banyak data yang perlu dianalisis.
"Ada ribuan, bahkan jutaan, video, foto, dokumen, riwayat web, dan semua hal itu yang perlu dianalisis," tambahnya.
Sebagai informasi, Livelsberger adalah seorang sersan kepala operasi Pasukan Khusus Angkatan Darat, pangkat tamtama senior.
Baca juga: Sama Seperti Penabrakan di New Orleans, Pelaku Ledakan Cybertruck di Las Vegas Juga dari Militer AS
Ia bertugas aktif di Jerman bersama Grup Pasukan Khusus ke-10, dikutip dari CNN.
Menurut beberapa pejabat, saat insiden terjadi, pria berusia 37 tahun ini diketahui sedang cuti.