TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Libya, Abdulhamid al-Dbeibah dikabarkan lolos dari upaya pembunuhan yang terjadi pada Kamis (10/2/2022) pagi waktu setempat.
Dilansir Reuters, penyerang memberondong mobil PM Dbeibah dengan peluru.
Orang nomor satu di Libya itu berhasil selamat tanpa cedera, kata sumber dekat PM.
Percobaan pembunuhan itu terjadi di tengah perselisihan faksi yang intens atas kendali pemerintah.
Lebih lanjut, sumber itu mengatakan penembakan terjadi ketika Dbeibah dalam perjalanan pulang menuju kediamannya.
Baca juga: Viral Kementerian Pendidikan Libya Typo Ubah Omicron Jadi Macron
Baca juga: Putra Muammar Khadafi Gagal Jadi Presiden Libya, Terganjal Catatan Kejahatan Perang
Ia menyebut insiden itu merupakan upaya pembunuhan.
Namun para penyerang melarikan diri dan kejadian itu telah dilaporkan untuk diselidiki.
Foto maupun rekaman dari insiden itu belum didapatkan kantor berita Reuters.
Belum ada keterangan saksi lain yang melihat insiden itu.
Jika hal ini benar, upaya pembunuhan Dbeibah dapat memperburuk krisis kepemimpinan di Libya.
Apalagi Dbeibah pernah mengatakan akan mengabaikan pemungutan suara yang dijadwalkan oleh parlemen yang berbasis di timur pada Kamis untuk menggantikannya.
Angkatan bersenjata memobilisasi lebih banyak pejuang dan peralatan di ibu kota selama beberapa pekan terakhir, meningkatkan kekhawatiran krisis politik dapat memicu pertempuran.
Stabilitas Libya rentan sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 melawan Muammar Gaddafi dan terpecah pada 2014 antara faksi-faksi yang bertikai di timur dan barat.
Perdana Menteri Abdulhamid al-Dbeibah dilantik pada Maret 2021 sebagai Kepala Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) Libya yang didukung PBB.