Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, TUNISIA - Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menghadiri sidang tesis magister Hayyun Ulfa Mutmainnah, mahasiswa Indonesia di Universitas 9 April Tunis.
Sidang tesis tersebut dalam ilmu linguistik, membandingkan antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab.
“Saya sangat senang dengan capaikan yang diraih Hayyun Ulfa dalam studi magisternya, karena studi komparasi antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab akan memberikan gambaran yang lebih luas perihal dimensi masing-masing."
"Studi seperti ini sangat dibutuhkan, sehingga akan menjadi bekal keilmuan yang bagus untuk disumbangkan dalam khazanah linguistik di Tanah Air”, ujar Dubes RI asal Sumenep, Madura ini dalam keterangannya kepada Tribunews.com, Kamis (10/2/2022).
Gus Mis, demikian sapaannya, menambahkan, bahasa merupakan salah satu karakter peradaban sebuah bangsa.
Sebab itu, bahasa terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Baca juga: Omicron Mulai Masuk di Tunisia, Dubes Gus Mis Pastikan Beri Perlidungan Terhadap Ratusan WNI
Begitu pula kajian tentang bahasa atau yang biasa dikenal ilmu linguistik juga mengalami perkembangan, termasuk bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
Di dalam sidang magister, Hayyun Ulfa Mutmainnah menyatakan, bahwa di masa lampau, kajian sinonim, anonim, dan homonim termasuk dalam kajian leksikologi secara terpisah, hanya dalam pembahasan fikih bahasa.
Tetapi dalam ilmu linguistik kontemporer, kajian sinonim, anonim, dan homonim diintegrasikan, sehingga antara satu kata dengan kata lainnya terhubung dalam relasi semantik.
Baca juga: Dialog dengan Dubes Tunisia, Fadli Zon Harap Parlemen Tunisia Segera Aktif Kembali
“Tentu saya sangat senang akhirnya tesis magister ini diujikan dalam sidang yang sangat terhormat. Terima kasih pada Pak Dubes dan Home Staff KBRI Tunis yang hadir, serta para mahasiswa yang hadir, sangat menyemangati saya”, ujar Hayyun Ulfa Mutmainnah.
Tesis tersebut berhasil dipertahankan oleh Hayyun Ulfa Mutmainnah dengan predikat hasan jiddan, memuaskan.
“Kajian komparasi bahasa Indonesia dan bahasa Arab merupakan studi yang langka, dan mungkin yang pertama kali di kampus ini. Saya sangat senang akhirnya Hayyun Ulfa Mutmainnah berhasil menuntaskan studi magisternya dengan baik”, ujar Nurul Huda Badis, dosen pembimbing tesis Ulfa.(*)