News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kremlin Tanggapi Isu Invasi 16 Februari 2022: Ukraina Harus Atur Alarm dan Lihat yang Akan Terjadi

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstran meneriakkan slogan-slogan saat mereka berbaris di belakang spanduk bertuliskan Ukraina akan melawan dengan warna bendera nasional selama rapat umum di Kyiv pada 12 Februari 2022, yang diadakan untuk menunjukkan persatuan di tengah peringatan AS tentang invasi Rusia yang akan segera terjadi. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa peringatan serangan Rusia yang akan segera terjadi di negaranya memicu kepanikan dan menuntut untuk melihat bukti kuat dari invasi yang direncanakan. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Gedung Kremlin bereaksi ironis terhadap laporan sejumlah media negara Barat tentang isu 'invasi' yang diklaim akan dilakukan Rusia ke Ukraina pada hari ini, 16 Februari 2022.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pun mengatakan bahwa Ukraina harus 'mengatur alarm dan melihat apakah sesuatu akan terjadi'.

Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (16/2/2022), awal pekan ini, sejumlah media Inggris mengumumkan waktu 'invasi Rusia ke Ukraina', menjadwalkannya pada pukul 3 pagi, Rabu waktu setempat (01:00 GMT).

The Mirror menulis tentang isu ini dengan mengutip sumber intelijen Amerika Serikat (AS) yang diduga melaporkan hal tersebut kepada karyawan publikasi di Kiev, ibu kota Ukraina.

Begitu pula The Sun yang turut mengumumkan pukul 3 pagi sebagai waktu yang paling mungkin bagi Rusia melancarkan invasi, mengutip intelijen AS.

"Lebih baik bagi mereka untuk mengatur alarm untuk saat ini dan melihat sendiri," kata Peskov, terkait apakah Ukraina harus khawatir atau mereka bisa tidur nyenyak hari ini.

Sebelumnya, AS mengumumkan akan merelokasi beberapa personel diplomatiknya dari Kiev ke kota Lviv di tengah masalah keamanan.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Buka Diplomasi dengan Putin, Tapi Siaga Jika Rusia Serang Ukraina

Menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, kepergian sebagian besar staf Amerika yang berbasis di kedutaan AS di Kiev diperintahkan karena 'risiko aksi militer Rusia cukup tinggi dan ancamannya cukup dekat sehingga ini adalah hal yang bijaksana untuk dilakukan'.

Dalam beberapa bulan terakhir, negara Barat dan Ukraina menuduh Rusia telah membangun pasukannya di dekat perbatasan Ukraina sebagai persiapan untuk 'invasi'.

Namun Rusia secara tegas telah membantah tuduhan tersebut dan berulang kali menyatakan bahwa itu tidak mengancam siapapun.

Pada saat yang sama, Rusia justru mengungkapkan keprihatinan yang kuat atas aktivitas militer NATO di dekat perbatasan negaranya, yang dianggap Rusia sebagai ancaman bagi keamanan nasionalnya.

Tidak hanya itu, Rusia juga mengatakan bahwa negaranya memiliki hak untuk memindahkan pasukan di dalam wilayah nasionalnya sendiri.

Sumber: https://sputniknews.com/20220215/kremlin-ironically-on-morning-invasion-ukrainians-should-set-alarms--see-if-anything-happens-1093065443.html

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini