News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ilmuwan Temukan 3 Virus Corona Baru yang Dapat Mewakili Risiko Kesehatan Manusia

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasien dirawat di luar Caritas Medical Center di Hong Kong pada Rabu (16/2/2022), ketika rumah sakit di kota ini kewalahan menghadapi gelombang virus corona Covid-19 terburuk hingga saat ini. Hong Kong menyatakan akan melakukan tes massal Covid-19 di seluruh kota.

TRIBUNNEWS.COM, VIENTIANE - Para ilmuwan telah melacak 3 virus corona (Covid-19) baru yang mirip dengan SARS-CoV-2 dan dianggap dapat menginfeksi sel manusia serta menambah bobot teori bahwa 'Covid-19 berasal dari hewan'.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature pada Rabu kemarin, merangkum hasil temuan yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Nasional Laos dan Institut Pasteur du Laos serta Universitas Paris.

Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (17/2/2022), menurut penelitian tersebut, virus baru bernama BANAL-103, BANAL-236, dan BANAL-52 itu ditemukan pada kelelawar di Laos utara dan memiliki kesamaan genom dengan SARS-CoV-2, virus corona yang menyebabkan pandemi global lebih dari 2 tahun lalu.

Studi tersebut menunjukkan bahwa virus corona baru menunjukkan kesamaan spesifik dalam 'domain kunci dari protein lonjakan yang memungkinkan virus untuk mengikat sel inang yakni manusia'.

Kepala Laboratorium Pathogen Discovery di Institut Pasteur, Marc Eloit mencatat bahwa 'keberadaan virus yang ditemukan di reservoir hewan kelelawar mendukung teori bahwa SARS-CoV-2 mungkin berasal dari kelelawar yang hidup di dataran tinggi karst yang luas di Semenanjung Indochina yang membentang di Laos, Vietnam dan China'.

Ia menambahkan bahwa hasil temuan dari rekan-rekannya itu menunjukkan bahwa virus terkait lainnya dapat mewakili risiko bagi kesehatan manusia.

Baca juga: NeoCoV Hanya Ditemukan pada Kelelawar, Infeksi pada Manusia Dapat Terjadi Bila Ada Mutasi

Studi ini muncul saat para ilmuwan di seluruh dunia tetap berbeda pendapat mengenai asal-usul Covid-19, dengan beberapa berpegang pada teori bahwa SARS-CoV-2 berasal dari kelelawar kemudian melompat ke hewan perantara yang kemungkinan besar merupakan trenggiling, sebelum menginfeksi manusia.

Teori lain menunjukkan bahwa wabah itu dimulai karena kebocoran laboratorium di kota Wuhan di China, di mana kasus pertama penyakit itu dilaporkan pada akhir 2019.

Setelah mengirim misi pencarian fakta ke Wuhan pada tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium 'sangat tidak mungkin', dengan para ahli WHO menilai bahwa virus tersebut ditularkan ke manusia dari hewan yang mungkin telah mengkonsumsi kelelawar.

Dalam perkembangan terpisah pada 2021, intelijen Amerika Serikat (AS) memberikan laporan kepada Presiden Joe Biden tentang asal usul virus corona baru, namun tidak dapat menyimpulkan apakah virus tersebut ditularkan dari hewan ke manusia dalam proses alami, atau berasal dari laboratorium China.

China sendiri telah berulang kali membantah teori kebocoran lab tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini