TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah negara di Eropa memutuskan untuk melonggarkan pembatasan Covid-19.
Rencana pelonggaran termasuk mencabut pembatasan pertemuan pribadi di dalam ruangan bagi mereka yang sudah divaksinasi.
Juga pencabutan aturan sertifikat vaksin di toko-toko non-esensial
Mengutip Al Jazeera, Jerman akan melonggarkan pembatasan Covid-19 karena gelombang infeksi dari varian virus corona Omicron tampaknya telah melewati puncaknya, kata Kanselir Olaf Scholz.
Setelah pertemuan dengan para kepala negara bagian pada Rabu (16/2/2022) pagi, Scholz mengatakan Jerman siap untuk melihat ke depan dengan lebih percaya diri terkait Covid-19.
Baca juga: Studi: Skeptisisme Warga Jerman Pada Pendatang Berkurang
Baca juga: WHO: Kasus Baru Covid-19 di Seluruh Dunia Menurun 19 Persen, Angka Kematian Stabil
Namun, dia mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir.
“Setelah dua tahun yang panjang ini, kami pantas mendapatkan sesuatu yang entah bagaimana membaik lagi dan sepertinya itulah yang kami miliki di depan kami,” kata Scholz kepada wartawan setelah pertemuan.
Kemudian dalam sebuah tweet, Scholz mengatakan bahwa sementara jumlah infeksi tidak lagi meningkat.
“Kami sekarang dapat menarik pembatasan selangkah demi selangkah, tetapi kami harus terus berhati-hati,” katanya.
Pada Rabu, Jerman melaporkan 219.972 kasus baru virus corona setiap hari, turun 6 persen dibandingkan dengan hari yang sama pekan lalu.
Kasus infeksi tujuh hari per 100.000 orang juga turun menjadi 1.401 dari 1.438 pada hari Selasa.
Dalam rencana tiga tahap, pemerintah setuju untuk mencabut pembatasan pertemuan pribadi di dalam ruangan bagi mereka yang divaksinasi atau pulih dari virus dalam beberapa hari.
Pemeriksaan di toko non-esensial untuk bukti vaksinasi atau hasil tes negatif akan dihentikan, tetapi masker tetap diperlukan.
Pada fase kedua mulai 4 Maret, ukuran maksimum yang diizinkan untuk acara di luar ruangan akan meningkat menjadi 25.000 orang.