TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas akibat bencana tanah longsor dan banjir di Kota Petropolis atau The Imperial City, Rio de Janeiro, Brazil meningkat menjadi 117 jiwa per Kamis (17/2/2022).
Diperkirakan korban jiwa akan terus bertambah seiring dengan hujan, yang diklaim terderas dalam hampir satu abad, mengguyur wilayah tersebut.
Hujan yang terjadi pada sore menyebabkan tanah tidak stabil sehingga pencarian korban dan proses pembersihan terhambat.
Baca juga: Binatang Laut yang Memiliki Mata Bersinar Kejar Speedboat Nelayan di Brazil
Baca juga: 94 Orang Tewas akibat Banjir dan Tanah Longsor di Rio de Janeiro Brazil
"Setidaknya ada enam anak di sini dan mungkin ada lebih banyak dari tetangga," kata Fabio Alves, seorang warga.
"Kami memperkirakan lebih dari 10 orang terkubur di sini dan kami membutuhkan bantuan," katanya.
Dilansir Reuters, lebih dari 700 orang harus meninggalkan rumah dan mengungsi di gedung sekolah serta tempat darurat lainnya.
Gubernur Rio de Janeiro, Claudio Castro, bahkan membandingkan kerusakan yang terjadi di Petropolis dengan zona perang, Rabu (16/2/2022).
"Saya di sini berharap menemukan istri saya. Saya yakin dia ada di sini. Tetangga di lantai bawah mengatakan dia berada di balkon ketika tanah longsor melanda," kata warga bernama Marcelo Barbosa.
Polisi mengatakan lebih dari 100 orang hilang dalam bencana ini, namun kantor kejaksaan menyebut hanya 35 orang yang hilang.
Pada siang waktu setempat, jasad para korban banjir dan longsor terpaksa disimpan di truk berpendingin sementara yang lain menunggu diidentifikasi pihak keluarga.
Kepala pertahanan sipil Rio de Janeiro, Leandro Monteiro, bekerja semalaman dengan penerangan yang buruk di tanah yang basah untuk menemukan korban selamat.
Dia termasuk di antara lebih dari 500 pekerja penyelamat, bersama dengan tetangga dan kerabat para korban yang masih mencari orang yang dicintai.
"Saya sudah tinggal di sini selama 44 tahun dan tidak pernah melihat yang seperti itu. Semua teman saya hilang, mereka semua mati, semua terkubur," kata Maria Jose Dante de Araujo, seorang warga.
Sebelumnya, hujan yang terjadi pada Selasa (15/2/2022), melebihi rata-rata sepanjang bulan Februari.