News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang di Depan Mata, Wali Kota Kyiv Memohon Bantuan kepada AS untuk Bertahan dari Rusia

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstran meneriakkan slogan-slogan saat mereka berbaris di belakang spanduk bertuliskan Ukraina akan melawan dengan warna bendera nasional selama rapat umum di Kyiv pada 12 Februari 2022, yang diadakan untuk menunjukkan persatuan di tengah peringatan AS tentang invasi Rusia yang akan segera terjadi. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Kyiv, ibu kota Ukraina, Vitali Klitschko meminta bantuan kepada Amerika Serikat dan Jerman atas ancaman invasi Rusia.

Pada penutupan Konferensi Keamanan Munich, Jumat (18/2/2022), Wali Kota Vitali Klitschko bicara kepada Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock soal kemungkinan serangan dari Moskow.

Klitschko mengatakan, Kyiv membutuhkan senjata pertahanan untuk melindungi kotanya dari kekuatan Rusia.

"Kami siap bertarung, kami siap membela keluarga kami, negara bagian kami, kota kami, warga kami - kami membutuhkan dukungan," katanya, dikutip dari Fox News

Orang nomor satu di ibu kota Ukraina ini sebelumnya berterima kasih atas dukungan dan bantuan dari berbagai negara, namun menurutnya itu belum cukup.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta pada 13 Desember 2021. (Photo by OLIVIER DOULIERY / POOL / AFP) (AFP/OLIVIER DOULIERY)

Baca juga: KBRI Kyiv: Kondisi Ukraina Relatif Kondusif dan Tidak Ada Panic Buying, WNI Diminta Waspada

Baca juga: Joe Biden Tetap Yakin Rusia Bakal Menyerbu Ukraina: Bisa Hitungan Hari atau Beberapa Pekan

"Kami tidak bisa membela negara kami," tambah Klitschko.

Blinken mengingatkan Klitschko bahwa AS sudah menggelontorkan bantuan pertahanan senilai USD 650 juta dan berjanji akan terus mendampingi Ukraina dan NATO.

"Ada pengakuan yang berkembang bahwa apa yang terjadi di Ukraina penting dan terutama bagi Ukraina, tetapi itu juga penting bagi semua orang di dunia," kata Blinken.

"Yang dipertaruhkan adalah prinsip-prinsip yang lebih besar yang merupakan dasar dari seluruh tatanan internasional yang didirikan setelah dua Perang Dunia dan Perang Dingin, prinsip-prinsip dasar yang diperlukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan."

"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk Anda, dengan Anda dan dengan mitra kami," tambah Blinken.

Sementara itu, Menlu Jerman Annalena Baerbock memberikan jawaban yang berbeda.

Ia mengaku bersimpati dengan konflik dua negara, namun menyatakan bahwa Jerman berkomitmen untuk tidak memberikan bantuan pertahanan kepada Ukraina.

Berbeda dengan sekutu NATO lainnya, Jerman menolak memberikan senjata ke Kyiv di tengah konfliknya dengan Moskow.

Diketahui, Rusia membangun militernya yang berjumlah sekitar 150.000 personel di sepanjang perbatasan Ukraina.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini