News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Gedung Putih: Biden akan Bertemu Putin Jika Invasi Ukraina Belum Terjadi

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILES) Foto kombinasi ini menunjukkan Presiden AS Joe Biden (kiri) saat memberikan sambutan tentang implementasi Rencana Penyelamatan Amerika di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC pada 15 Maret 2021; dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat ia dan mitranya dari Turki mengadakan pernyataan pers bersama setelah pembicaraan mereka di Kremlin di Moskow pada 5 Maret 2020. Presiden Joe Biden dan Vladimir Putin memulai panggilan telepon pada 30 Desember 2021 tentang solusi diplomatik atas meningkatnya ketegangan Rusia-Barat atas Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden pada prinsipnya telah menyetujui pertemuan puncak (KTT) dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama Moskow tidak menyerang Ukraina.

Gedung Putih mengonfirmasi hal ini pada Minggu waktu setempat atau Senin (21/2/2022), setelah sebelumnya diumumkan Prancis.

Dilansir CNA, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki dalam pernyataannya mengatakan, AS berkomitmen untuk melakukan diplomasi sampai invasi dimulai. 

"Presiden Biden pada prinsipnya menerima pertemuan dengan Presiden Putin jika invasi tidak terjadi," tambahnya.

"Kami juga siap untuk menjatuhkan konsekuensi cepat dan berat jika Rusia memilih perang."

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang operasi kontraterorisme di Suriah dari Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, pada 3 Februari 2022 (SAUL LOEB / AFP)

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Yakin Putin Akan Invasi Ukraina, Warga Sipil Mulai Diusir

Baca juga: Bahas Krisis Ukraina, Joe Biden dan Vladimir Putin Sepakat Gelar KTT

"Dan saat ini, Rusia tampaknya melanjutkan persiapan untuk serangan skala penuh di Ukraina segera," tambahnya.

Aliansi Barat melakukan upaya terakhir untuk mencegah perang Eropa setelah terjadi penumpukan besar pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina.

Istana Kepresidenan Prancis, Élysée, menyatakan KTT akan diperluas ke pemangku kepentingan untuk membahas keamanan dan stabilitas di Eropa.

Diketahui, rencana pertemuan puncak ini diumumkan Prancis setelah panggilan telepon antara Presiden Emmanuel Macron dan Putin selama hampir tiga jam.

Istana Élysée menambahkan bahwa substansi harus disiapkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menlu Rusia Sergey Lavrov selama pertemuan mereka pada Kamis mendatang.

Menurut Kepresidenan Prancis, Putin menyetujui perlunya memprioritaskan solusi diplomatik terkait krisisnya dengan Ukraina.

Dilaporkan BBC, Kremlin mengatakan Putin menyalahkan militer Ukraina atas meningkatnya ketegangan. 

Di sisi lain, Ukraina menuding Moskow terlibat dalam provokasi yang bertujuan menciptakan dalih untuk intervensi.

Gambar selebaran yang dirilis pada 19 Februari 2022 oleh layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina menunjukkan tentara Ukraina mengambil bagian dalam latihan pada 18 Februari 2022. (STR / ARMED FORCES OF UKRAINE / AFP)

Rusia telah mengumpulkan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, menurut perkiraan AS.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini