News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Peringatan AS ke PBB: Rusia Miliki Daftar Warga Ukraina yang akan Dibunuh atau Ditahan

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di dekat Novohnativka, wilayah Donetsk, pada 20 Februari 2022. - AS peringatkan bahwa Rusia memiliki daftar warga Ukraina yang akan dibunuh atau ditahan jika terjadi invasi.

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa mereka mengetahui informasi terkait Rusia memiliki daftar warga Ukraina untuk dibunuh atau ditahan ke kamp jika terjadi invasi.

Peringatan AS tercantum dalam surat yang dikirim ke hak asasi PBB pada Minggu (20/2/2022).

Surat yang datang ketika Washington itu memperingatkan invasi segera oleh pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina, seperti dikutip dari CNA.

AS menyatakan sangat prihatin dan memperingatkan potensi bencana hak asasi manusia.

Dalam surat itu disebutkan bahwa AS memiliki informasi yang dapat dipercaya yang menunjukkan pasukan Rusia membuat daftar orang Ukraina yang diidentifikasi untuk dibunuh atau dikirim ke kamp-kamp setelah pendudukan militer.

"Kami juga memiliki informasi yang kredibel bahwa pasukan Rusia kemungkinan akan menggunakan langkah-langkah mematikan untuk membubarkan protes damai atau melawan latihan damai dari perlawanan yang dirasakan dari penduduk sipil," kata pesan yang ditujukan kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Yakin Putin Akan Invasi Ukraina, Warga Sipil Mulai Diusir

Baca juga: Biden Yakin Rusia akan Targetkan Serang Ibu Kota Ukraina, Kiev

Catatan yang ditandatangani oleh Bathsheba Nell Crocker, duta besar AS untuk PBB di Jenewa, memperingatkan invasi Rusia ke Ukraina dapat membawa serta pelanggaran seperti penculikan atau penyiksaan dan dapat menargetkan pembangkang politik dan agama dan etnis minoritas.

Seperti diketahui, Rusia telah menempatkan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, menurut perkiraan AS dan sekutu Barat.

Sementara Moskow membantah berencana menyerang tetangganya, tetapi mencari jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO dan bahwa aliansi Barat akan menarik pasukan dari Eropa Timur, tuntutan yang ditolak Barat.

Biden Ajukan Syarat Bertemu Putin

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyetujui pertemuan mereka di tengah ketegangan dengan Ukraina.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan Biden bersedia bertemu dengan Putin dengan syarat, Rusia tidak menyerang Ukraina.

Mengutip CNN, pertemuan itu, menurut Jen Psaki, akan terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusi, Sergey Lavrov bertemu pada 24 Februari 2022.

Namun, dalam sebuah pernyataan, Psaki tampaknya meremehkan prospek pertemuan yang benar-benar terwujud mengingat apa yang dikatakan pejabat AS bahwa kemungkinan besar Putin dapat meluncurkan invasi segera.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini