TRIBUNNEWS.COM - Ratu Elizabeth II membatalkan agenda rapat virtual pada Selasa (22/2/2022) karena menderita pilek ringan setelah dinyatakan positif Covid-19.
"Karena Yang Mulia masih mengalami gejala seperti flu ringan, dia telah memutuskan untuk tidak melakukan pertemuan virtual yang direncanakannya hari ini, tetapi akan melanjutkan tugas ringan," kata juru bicara Istana Buckingham.
Dilansir The Guardian, Istana Buckingham sebelumnya mengumumkan Ratu terpapar virus corona pada Minggu (20/2/2022) dengan gejala ringan.
Pihak kerajaan memastikan bahwa Ratu dengan masa pemerintahan terlama dan tertua di dunia ini tidak terlalu sakit.
Elizabeth (95) melakukan isolasi diri di Kastil Windsor.
Baca juga: POPULER Internasional: Kondisi Ratu Elizabeth yang Terpapar Covid | Inggris Tak Wajib Isolasi Diri
Baca juga: Ratu Elizabeth Tetap Bekerja Meski Positif Covid-19, Rapat dengan PM akan Dilakukan secara Virtual
Istana memastikan Ratu tetap menjalankan tugas ringan, namun keterlibatannya akan dipastikan sebelum acara.
Diketahui pada pekan ini, Ratu dijadwalkan melakukan audiensi telepon dengan Perdana Menteri Boris Johnson.
Ratu terpapar Covid-19 di usia tua, hal ini meningkatkan kekhawatiran di antara publik.
Awal minggu ini, PM Johnson mengiriminya pesan semoga cepat sembuh dan menyatakan bahwa sakitnya Ratu menandakan virus corona belum hilang.
Ratu sempat melanjutkan tugasnya dengan mengirim pesan belasungkawa kepada Presiden Brasil pada Senin lalu atas bencana banjir dan longsor.
Selain Ratu, Pangeran Charles dan istrinya Camilla Duchess of Cornwall juga terpapar virus dan melakukan karantina mandiri.
Saat ini, Ratu Elizabeth berada di bawah perawatan Prof Sir Huw Thomas, dokter sekaligus kepala rumah tangga medis Kerajaan.
Nenek Pangeran William ini sebenarnya telah mendapat tiga dosis vaksin Covid-19.
Namun belakangan ini, dia diminta dokter untuk beristirahat setelah pertengahan Oktober lalu sempat menjalani tes di rumah sakit.