Awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden mengancam bahwa proyek Nord Stream 2 tidak akan berjalan jika tank dan pasukan Rusia melintasi perbatasan Ukraina.
“Langkah-langkah ini adalah bagian lain dari tahap awal sanksi kami sebagai tanggapan atas tindakan Rusia di Ukraina," kata Biden, seperti dikutip Al Jazeera.
"Seperti yang telah saya jelaskan, kami tidak akan ragu untuk mengambil langkah lebih lanjut jika Rusia terus meningkat," imbuhnya.
Departemen Keuangan AS mengeluarkan lisensi umum yang mengizinkan "penghentian" transaksi dengan Nord Stream 2 AG hingga 2 Maret.
Sanksi tersebut tidak mempengaruhi Gerhard Schroeder, mantan kanselir Jerman dan teman dekat Presiden Rusia Vladimir Putin yang telah mengepalai komite pemegang saham Nord Stream sejak 2005.
Nord Stream 2 akan menggandakan jumlah gas yang mengalir dari Rusia ke Jerman dan akan melewati Ukraina, karena mengalir di sepanjang dasar Laut Baltik.
Apa arti pengakuan Putin terhadap Donbas?
Donetsk dan Luhansk yang secara kolektif dikenal sebagai Donbas, merupakan wilayah separatis yang didukung Rusia.
Keduanya memisahkan diri dari pemerintah Ukraina pada 2014 dan memproklamirkan sebagai "republik rakyat" yang independen.
Sejak saat itu, Ukraina mencatat ada 15.000 orang tewas dalam pertempuran dengan para pemberontak dari dua wilayah tersebut.
Rusia menyangkal terlibat dalam konflik saudara ini, namun pihaknya mendukung kelompok separatis melalui militer rahasia, keuangan, pasokan vaksin Covid-19, hingga pengadaan paspor.
Pada Senin (21/2/2022), untuk pertama kalinya Rusia menganggap Donbas bukan bagian dari Ukraina.
Ini bisa menjadi jalan bagi Moskow untuk mengirim pasukan militer ke wilayah separatis itu secara terbuka dengan dalih melindungi mereka dari Ukraina.
Alexander Borodai, seorang anggota parlemen Rusia dan mantan pemimpin politik Donetsk mengatakan bulan lalu, bahwa separatis akan meminta Rusia membantu mereka merebut kendali atas wilayah Donetsk dan Luhansk yang masih berada di bawah kendali pasukan Ukraina.