Lalu lintas padat, dipenuhi orang-orang yang meninggalkan kota pada malam hari dan banyak dari mereka mencari perlindungan di bawah tanah Kyiv.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, TB Hasanuddin Berharap Tidak Memicu Perang Dunia Ketiga
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Striker Asing Persipura Berduka, Yevhen: Kita Harus Bersatu & Kuat Sediakala!
Beberapa negara tetangga telah memulai persiapan untuk menampung pengungsi dalam jumlah besar.
"Kami tidak mengerti apa yang harus kami lakukan sekarang," ucap seorang wanita bernama Svetlana.
"Kami sekarang pergi ke tempat di mana kami bisa aman dan kami berharap bisa pergi dengan selamat."
"Kami punya keluarga di Mariupol dan sekarang mereka sangat gugup," tambahnya.
Situasi saat Serangan Terjadi
Mengutip The Wall Street Journal, para pejaat Ukraina mengatakan gelombang serangan awal menargetkan instalasi militer, lapangan terbang, dan fasilitas pemerintah di seluruh negeri.
Sementara itu, layanan perbatasan Ukraina mengatakan pasukannya diserang di sepanjang perbatasan negara itu dengan Rusia dan Belarusia serta Krimea.
Penembakan menargetkan kota Mariupol di laut Azov.
Kemudian, sirine udara terdengar di Kyiv setelah pukul 07.00 pagi dan bandara kota diserang.
Militer Ukraina mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat tempur Rusia dan satu helikopter.
Baca juga: Ini Penyebab Sebenarnya Rusia Serang Ukraina
Baca juga: MEMANAS! Rusia Serang Ukraina (Berita Foto)
Namun, Rusia membantah klaim tersebut.
Presiden AS Joe Biden menyebut langkah Putin sebagai serangan yang tak beralasan dan tidak dapat dibenarkan.
Ia pun menjanjikan tindakan lebih lanjut terhadap Rusia.
"Presiden Putin telah memilih perang yang direncanakan yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," katanya dalam sebuah pernyataan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)