News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Komisi Eropa: Paket Sanksi Kedua Uni Eropa Pengaruhi 70 Persen Sektor Perbankan Rusia

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang mengantri ke pompa bensin di Kyiv pada 24 Februari 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina pada Kamis dengan ledakan terdengar segera setelah di seluruh negeri dan menteri luar negerinya memperingatkan invasi skala penuh sedang berlangsung. (Photo by GENYA SAVILOV / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Paket kedua terkait sanksi anti-Rusia yang diterapkan Uni Eropa (UE) mempengaruhi 70 persen dari sektor perbankan Rusia dan perusahaan utama milik negara, termasuk perusahaan pertahanan.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Komisi Eropa (EC) Ursula von der Leyen kepada wartawan di Brussels, Belgia pada Jumat waktu setempat.

"Pertama, paket ini termasuk sanksi keuangan, menargetkan 70 persen dari pasar perbankan Rusia dan perusahaan milik negara, termasuk di bidang pertahanan," kata von der Leyen, dalam konferensi pers setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat Uni Eropa di Ukraina.

Dikutip dari laman TASS, Jumat (25/2/2022), dalam kata-katanya, UE akan membatasi akses Rusia ke teknologi canggih dan semikonduktor.

"Kami akan menekan akses Rusia ke teknologi penting yang dibutuhkan untuk membangun masa depan yang makmur, seperti semikonduktor atau teknologi mutakhir," tegas von der Leyen.

Baca juga: Presiden Ukraina Janji akan Bertahan di Kyiv Saat Pasukan Rusia Menyerang: Saya Target Nomor 1

Sebagai bagian dari sanksi yang menargetkan sektor energi Rusia, UE juga akan melarang ekspor 'instrumen yang penting untuk menyuling minyak'.

"Instrumen ini dibuat di Eropa, unik dan tidak dapat digantikan secara global oleh pemasok lain," jelas von der Leyen.

Menurutnya, ini akan menghalangi Rusia dalam upayanya memodernisasi kilang minyaknya, yang menghasilkan pendapatan sebesar 24 miliar euro pada 2019.

Selain itu, langkah lainnya yang disebutkan oleh von der Leyen adalah menghapus akses istimewa ke UE bagi pengusaha dan diplomat Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini