TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Organisasi PBB yang bergerak di bidang kesejahteraan anak dunia, Unicef angkat bicara soal invasi Rusia ke Ukraina.
Direktur Eksekutif Unicef Catherine M. Russell menyebutkan pihaknya prihatin dengan ancaman langsung terhadap kehidupan dan kesejahteraan 7,5 juta anak di Ukraina.
"Tembakan senjata berat di sepanjang garis kontak telah merusak infrastruktur air dan fasilitas pendidikan yang sangat penting dalam beberapa hari terakhir. Jika pertempuran tidak mereda, puluhan ribu keluarga terancam kehilangan tempat tinggal, yang akan secara dramatis meningkatkan kebutuhan bantuan kemanusiaan," kata Russell dikutip dari website Unicef.org, Jumat (25/2/2022).
Menurutnya, UNICEF bekerja di seluruh Ukraina timur untuk meningkatkan program-program yang sangat penting bagi anak-anak.
Seperti mengangkut air bersih dengan truk ke daerah-daerah yang terkena dampak konflik; menempatkan persediaan kesehatan, kebersihan dan pendidikan darurat sedekat mungkin dengan masyarakat di dekat garis kontak; dan bekerja dengan pemerintah di berbagai kota untuk memastikan ada bantuan segera untuk anak-anak dan keluarga yang membutuhkan.
"Tim keliling yang didukung UNICEF juga memberikan perawatan psikososial kepada anak-anak yang trauma oleh ketidakamanan kronis ini," katanya.
Baca juga: Sederet Fakta Serangan Rusia ke Ukraina: Alasan Putin hingga Sanksi Barat dan Uni Eropa
Dirinya menjelaskan, konflik delapan tahun terakhir telah menimbulkan dampak buruk yang mendalam dan berkepanjangan pada anak-anak di kedua sisi garis kontak.
"Anak-anak Ukraina sangat membutuhkan perdamaian sekarang," tegasnya.
“UNICEF menggemakan seruan Sekretaris Jenderal PBB untuk gencatan senjata segera dan menyerukan semua pihak agar menghormati kewajiban internasional mereka untuk melindungi anak-anak dari bahaya, dan untuk memastikan bahwa pekerja kemanusiaan dapat dengan aman dan cepat menjangkau anak-anak yang membutuhkan. UNICEF juga meminta semua pihak untuk tidak menyerang infrastruktur penting yang menjadi tempat anak-anak bergantung - termasuk sistem air dan sanitasi, fasilitas kesehatan dan sekolah," jelas Russell.