News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina: Biden Peringatkan Putin hingga PLTN Chernobyl Direbut Rusia

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi dan personel keamanan memeriksa sisa-sisa peluru di sebuah jalan di Kyiv. Kamis. (24 Februari 2022). Serangan terjadi usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina pada hari Kamis dengan ledakan terdengar segera setelah di seluruh negeri dan menteri luar negerinya memperingatkan penuh -skala invasi sedang berlangsung. (Sergei SUPINSKY / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update terbaru terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Diketahui, invasi oleh negara pimpinan Vladimir Putin ini telah dilancarkan ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) pagi.

Sejumlah titik di Ukraina pun telah dihantam berbagai ledakan.

Invasi yang dilakukan oleh pasukan Rusia dilakukan dengan cara menguasai fasilitas vital seperti bandara dan markas militer yang berada di ibu kota Ukraina, Kyiv.

Dikutip dari BBC, tank dan pasukan Rusia mendekati Ukraina di arah timur laut, dekat Kharkiv yang berada di timur dekat Luhansk.

Baca juga: UPDATE Serangan Rusia di Ukraina: 137 Orang Tewas, Laki-laki Usia 18-60 Dilarang Tinggalkan Negara

Baca juga: Peneliti Sebut Ransomware Digunakan Sebagai Umpan Pengalih Perhatian Dalam Serangan ke Ukraina

Pasukan penerjun pun telah terlihat di luar Kota Kyiv dan pasukan Rusia pun telah mendarat di kota pelabuhan seperti Odesa dan Mariupol.

Sementara mengenai korban jiwa akibat invasi ini, hingga Kamis (24/2/2022) malam, Menteri Kesehatan Ukraina, Oleh Lyashko mengungkapkan terdapat 57 orang meninggal dunia dan 169 terluka dikutip dari Al-Jazeera.

Terbaru, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, 137 orang telah tewas dan 316 lainnya terluka.

Biden Peringatkan Putin

Presiden AS Joe Biden berbicara selama pertemuan virtual tentang mengamankan rantai pasokan mineral penting di Auditorium Pengadilan Selatan dekat Gedung Putih di Washington, DC, pada 22 Februari 2022. (Brendan SMIALOWSKI / AFP)

Presiden AS, Joe Biden pun memberikan peringatan kepada Vladimir Putin apabila serangan yang dilakukan oleh negaranya meluas hingga ke luar dari Ukraina.

Peringatan ini diucapkannya pada Kamis (24/2/2022) malam di Gedung Putih, Washington D.C, AS.

Dikutip dari Daily Mail, pihaknya akan menambah pasukan sebanyak 7.000 personil ekstra dan alat-alat perang dan telah diberitahukan ke pihak Pentagon.

Baca juga: PM Jepang Sebut Menghadapi Rusia Sebagai Tantangan Supremasi terhadap Hukum Dunia

Selain itu, Biden juga akan memperbarui sanksi terhadap Rusia dan berjanji bahwa negara pimpinan Putin ini akan mendapat konsekuensi dari agresi yang dilakukannya terhadap Ukraina.

Namun, ia tidak secara terang-terangan menyebut sanksi baru apa yang akan diberikan.

Hanya saja, Biden mengatakan, pasukan milik AS tidak akan dikirim ke Ukraina.

“Pasukan kita tidak akan ke Eropa untuk berperang di Ukraina, tetapi untuk mempertahankan sekutu NATO dan mengamankan mereka dari daerah Timur.”

“Untuk diperjelas, AS akan mempertahankan tiap inci dari wilayah NATO dengan kekuatan penuh dari pasukan AS,” ungkap Biden.

Lalu ketika diadakan tanya-jawab terhadap wartawan, seorang wartawan bertanya jika apa yang dikatakan Biden diartikan pasukan AS  akan melawan Rusia apabila menyerang wilayah NATO.

Biden pun membenarkan pertanyaan tersebut.

“Jika dia (Rusia) bergerak ke negara anggota NATO maka kita (AS) akan terlibat,” tegasnya.

PLTN Chernobyl Direbut Rusia

Reaktor nuklir Chernobyl (NET)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl juga telah direbut oleh pasukan Rusia.

Hal ini diungkapkan oleh penasihat kantor kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak pada Kamis (24/2/2202) dikutip dari Reuters.

“Tidak mungkin untuk mengatakan PLTN Chernobyl aman setelah serangan membabi buta dilakukan oleh Rusia,” katanya.

“Ini menjadi salah satu ancaman serius untuk Eropa hari ini,” imbuhnya.

Pasukan Rusia mengambil alih pembangkit listrik tersebut sementara pasukan Ukraina melawan mereka di tiga sisi pada hari Kamis.

Hal ini dikarenakan setelah Moskow melancarkan serangan darat, laut dan udara dalam serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Baca juga: Presiden Volodymyr Zelensky: 137 Warga Ukraina Tewas akibat Serangan Rusia

Beberapa pasukan Rusia berkumpul di “zona eksklusi” sebelum menyebrang ke Ukraina pada Kamis dini hari.

Kondisi tersebut diungkapkan dari salah satu sumber keamanan Rusia.

Rusia ingin untuk menguasai PLTN Chernobyl untuk memberikan sinyal kepada NATO atgar tidak mencampuri invasi yang dilakukannya secara militer.

Diketahui, bencana yang terjadi di Chernobyl telah mengirim material awan berupa zat nuklir ke sebagian besar Eropa pada tahun 1986.

Bencana tersebut terjadi setelah adanya uji keamanan yang gagal di reaktor keempat pembangkit atom.

Kemudian selama puluhan tahun, lokasi itu pun menjadi objek wisata.

Lantas, sekitar seminggu sebelum invasi Rusia, zona di Chernobyl pun ditutup untuk turis.

“Pembela kami memberikan hidup mereka sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang,” ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mencuit sesaat sebelum pembangkit listrik itu direbut.

“Ini adalah deklarasi perang melawan seluruh Eropa,” pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini