News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pasukan Rusia Klaim Warga Melitopol Ukraina Menyambut Mereka dengan Bendera Merah

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang instruktur militer mengajar warga sipil memegang replika kayu senapan Kalashnikov, saat mereka mengambil bagian dalam sesi pelatihan di sebuah pabrik yang ditinggalkan di ibukota Ukraina, Kyiv, pada 30 Januari 2022. - Saat kekhawatiran tumbuh akan potensi invasi oleh pasukan Rusia yang berkumpul di Ukraina perbatasan, dalam kerangka pelatihan ada kelas tentang taktik, paramedis, pelatihan tentang rintangan. Pelatihan dilakukan oleh instruktur dengan pengalaman tempur, anggota inisiatif publik Total Resistance. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MELITOPOL - Pasukan Rusia telah menyerbu ke Melitopol, Ukraina, dan mengklaim 'tanpa mendapatkan perlawanan' selama operasi militer khusus yang bertujuan untuk 'demiliterisasi' Ukraina.

Pernyataan ini disampaikan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia kepada wartawan setempat.

Baca juga: Liga Inggris: Tetesan Air Mata Zinchenko & Mundurnya Bos Chelsea di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

Baca juga: Biden Sebut Alternatif Sanksi Besar-besaran terhadap Rusia adalah Perang Dunia Ketiga

"Pada malam hari, tanggal 26 Februari 2022, setelah pendaratan amfibi di dekat pemukiman penduduk Azovskoye (Ukraina), unit-unit Rusia berbaris, dan memasuki Melitopol, tanpa mendapatkan perlawanan. 

Penduduk Melitopol menyambut pasukan Rusia yang bergerak di sekitar kota. Beberapa warga lanjut usia turun ke jalan melambaikan bendera merah," kata Kementerian Pertahanan.

Dikutip dari laman TASS, Minggu (27/2/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasionalnya pada Kamis pagi bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus.

Orang-orang mengantre untuk mendonorkan darah bagi tentara di Pusat Layanan Darah di kota Lviv, Ukraina barat pada 25 Februari 2022. - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan penyerang menargetkan warga sipil dan ledakan terdengar di ibu kota yang terkepung. Ledakan menjelang fajar di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara pada Kamis yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan menelantarkan sedikitnya 100.000 orang. (Photo by Yuriy Dyachyshyn / AFP) (AFP/YURIY DYACHYSHYN)

Langkah ini diklaim untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida selama 8 tahun oleh rezim Ukraina'.

Pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Saat mengklarifikasi perkembangan yang sedang berlangsung, Kemhan Rusia meyakinkan bahwa pasukannya tidak menargetkan kota-kota di Ukraina, namun terbatas hanya untuk melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina.

Kementerian itu juga menegaskan bahwa tidak ada ancaman apapun terhadap penduduk sipil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini