Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ribuan orang berkumpul di persimpangan Hachiko Shibuya Tokyo, Minggu (27/2/2022) untuk mendukung Ukraina dan meminta Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan perang.
Sehari sebelumnya, Sabtu (26/2/2022) aksi serupa juga dilakukan warga Rusia dan warga Ukraina di Tokyo.
"Saya datang ke pertemuan ini karena saya tidak bisa menahan diri. Semua orang berpikir itu adalah cerita yang jauh, tetapi saya khawatir tentang diri saya sendiri besok," ungkap seorang pria warga Ukraina, Victoria (36) kepada Tribunnews.com, Minggu (27/2/2022).
Victoria meminta Jepang agar mendukung upaya mereka melakukan unjuk keprihatinan tersebut.
"Ukraina adalah keluarga kami. Semuanya, tolong lindungi itu. Terima kasih," kata dia.
Victoria adalah guru di sebuah sekolah di Tokyo tempat belajar bahasa dan budaya Ukraina.
Baca juga: Warga Rusia dan Ukraina di Tokyo Jepang Unjuk Rasa Damai, Hentikan Perang
Siswanya ada sekitar 30 anak-anak dari usia 2 sampai 18 tahun.
Pada tanggal 27 Februari pagi Victoria bertanya kepada para siswa bagaimana menghadapi krisis di negara asalnya.
"Apa yang bisa kita lakukan? Apa yang kita orang Ukraina di Jepang pikirkan," tanya Victoria.
Sejumlah anak menjawab "Donasi".
Ada pula yang menjawab: “Protes. Rapat”
Anak-anak lalu membuat guntingan kupu-kupu di atas kertas kuning dan biru yang sama dengan bendera Ukraina dan menulis pesan perdamaian.
"Saya tidak bisa memaafkan kelakuan Rusia. Warga Ukraina adalah keluarga mereka sendiri," ujar warga Ukraina di Jepang, Adelina (17).
Dia ingin perasaan damai terbang seperti kupu-kupu, dan mengirimkannya di media sosial bersama dengan lagu yang menyanyikan cinta tanah air Ukraina.
"Saya berharap semua anak kecil seperti itu akan cinta damai," tambah Victoria.
"Saya selalu khawatir tentang orang tua saya yang tinggal di Ukraina timur."
Menurutnya, mereka mengungsi dengan membangun ruang bawah tanah sekarang.
"Itu di bawah rumah saya. Saya tersenyum tetapi tidak bahagia, saya tahu saya tidak bahagia. Dan warna kulit saya sangat buruk. Mungkin saya cemas," katanya.
Baca juga: Pengusaha Jepang Hiroshi Mikitani Transfer Dana 1 Miliar Yen untuk Ukraina
Victoria berpartisipasi dalam demonstrasi ini dan berharap dunia berkumpul (satu suara) dan bekerja keras sampai perdamaian tercapai.
"Kita akan lakukan demo terus sampai damai tercapai," tambahnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.