Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, GOMEL - Putaran pembicaraan lainnya antara delegasi Rusia dan Ukraina dijadwalkan pada 2 Maret 2022.
Seperti yang dilaporkan kantor media Ukraina Zerkalo Nedeli pada Selasa kemarin.
Sementara itu, kantor media lainnya di Ukraina lainnya, Glavkom mengutip sumber di delegasi Ukraina yang mengungkapkan persyaratan yang diajukan oleh kedua belah pihak selama pertemuan pertama.
Baca juga: Warga Rusia Mulai Rasakan Sanksi Internasional Pasca Putin Lancarkan Invasi ke Ukraina
Baca juga: Cegah Invasi Rusia Lewat Jalur Laut, Turki Tutup Selat Bhosporus dan Dardanelles
Dikutip dari laman TASS, Rabu (2/3/2022), sumber tersebut menyampaikan bahwa Rusia diduga menuntut Ukraina berkomitmen untuk menandatangani status off-bloknya di tingkat parlemen dan menyelenggarakan referendum mengenai masalah ini.
Selain itu, pihak Rusia juga menuntut Ukraina mengakui Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) di perbatasan administratif wilayah yang bersangkutan serta membatalkan tuntutannya yang meminta agar Krimea dikembalikan ke Ukraina.
Di sisi lain, menurut Glavkom, Ukraina menuntut gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia dari wilayahnya.
Pembicaraan perdana antara Rusia-Ukraina ini diadakan pada Senin lalu dan berlangsung selama 5 jam.
Delegasi Rusia yang dipimpin oleh pembantu Presiden yakni Vladimir Medinsky, mengatakan sebelumnya bahwa delegasinya siap untuk berbicara dengan pihak Ukraina selama itu memungkinkan dan diperlukan demi mencapai kesepakatan.
Ia juga mengatakan bahwa para delegasi sebelumnya telah setuju untuk mengadakan pembicaraan putaran berikutnya di Belarus.