TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Invasi militer Rusia ke Ukraina menyebabkan kekayaan Roman Abramovich terus menyusut.
Diduga hal itu yang menyebabkan miliarder Rusia ini mengumumkan rencana penjualan klub raksasa Liga Primer Inggris asal London Utara Chelsea FC.
Seperti diketahui, Abramovich merupakan pemilik klub papan atas di Liga Inggris itu.
Forbes mencatat kekayaan taipan asal Rusia ini pada Kamis (3/3/2022) tergerus sebesar US$ 242 juta atau setara Rp 3,48 triliun sehari terakhir.
Dengan berkurangnya kekayaan Roman Abramovich, maka total kekayaan diprediksi menjadi sebesar US$ 12,4 miliar atau setara Rp 178,5 triliun pada Kamis (3/3/2022).
Kekayaan Abramovich dilaporkan mulai menyusut sejak hari pertama Rusia menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2/2022) pekan lalu.
Baca juga: Konsekuensi Chelsea Ditinggal Pergi Abramovich, Tak Ada Roman yang Sama & Ujian Nyata The Blues
Menurut catatan Forbes dalam Forbes The World Billionaries, pada akhir 2021 lalu kekayaan Roman Abramovich mencapai US$ 14,5 miliar atau masuk peringkat 142 orang kaya sedunia.
Sementara dalam hitungan The Sunday Times Rich List, kekayaan taipan asal Moskow Rusia ini pada periode yang sama mencapai US$ 12,101 miliar atau menduduki peringkat ke delapan orang paling tajir di dunia.
Menurut catatan Forbes pada Minggu (27/2/2022) lalu, Roman Abramovich masih memiliki kekayaan sekitar US$ 13,6 miliar atau setara Rp 195,84 triliun.
Artinya kurang dari sepekan terakhir kekayaan Roman Abramvich sudah menyusut Rp 17,34 triliun.
Selain sebagai pemilik klub sepak bola ternama Chelsea FC, Roman Abramovich JUGA memiliki kekayaan dari saham di beberapa perusahaan raksasa seperti produsen baja Evraz, Norilsk Nickel.
Forbes juga menyebut Roman Abramovich yang saat ini tercatat sebagai orang terkaya peringkat 142 dunia yang memiliki kapal pesiar terbesar kedua di dunia, Eclipse setinggi 533 kaki.
Taipan ini membelinya dengan harga hampir US$ 400 juta pada tahun 2010 silam.
Pada perjalanan bisnisnya Roman Abramovich juga sempat melego 73% saham miliknya di perusahaan minyak Rusia Sibneft kepada raksasa gas milik negara Gazprom.
Nilai transaksi saham ini seharga US$ 13 miliar pada tahun 2005.
Roman Abramovich bahkan pernah menghabiskan US$ 2,5 miliar di wilayah Chukotka di mana dia bekerja sebagai gubernur dan menjadi ketua Duma lokal dari 2001 hingga 2013.
Selain itu jejak kekayaan Roman Abramovich diantaranya adalah menghibahkan properti di New York senilai lebih dari US$ 90 juta kepada mantan istrinya Dasha Zhukova.
Mundur dari Chelsea
Seperti diberitakan, Roman Abramovich akhirnya mundur dari kepengurusan klub terbesar asal London Utara, Chelsea, menjelang pertandingan big match antara Chelsea melawan Liverpool di Carabao Cup atau yang dulu dikenal dengan Piala Liga Inggris alias EFL Cup.
Akhirnya Chelsea pun harus merelakan piala Carabao Cup tahun ini diboyong ke Anfield.
Keputusan Roman Abramovich untuk melepaskan diri dari pengurusan Chelsea yang juga juara liga Champions 2021 ini lantaran memanasnya konflik antara Rusia dan Ukraina yang bisa berdampak negatif kepada klub.
Apalagi Uni Eropa dan juga Inggris telah memberikan sanksi kepada Rusia dengan mencoret transaksi perbankan dengan beberapa bank asal Rusia, maupun membekukan aset yang berbau Rusia sebagai sanksi atas tindakan agresi militer Rusia kepada Ukraina.
Keputusan politik luar negeri tersebut dikhawatirkan bisa berdampak negatif terhadap klub sepakbola Chelsea yang telah menjuarai liga Champions Eropa sebanyak dua kali ini.
Bahkan pelatih Chelsea Thomas Tuchel secara terbuka khawatir akan ada sentimen anti-Chelsea sebagai rembetan sentimen anti-Rusia kepada klub yang dimiliki oleh taipan asal Rusia ini.
Tak hanya itu yang lebih mengkhawatirkan adalah seruan untuk membekukan aset-aset milik warga negara Rusia di luar negeri termasuk aset Roman Abramovich, bisa mengganggu keberlangsungan klub Chelsea.
Karena itulah Roman Abramovich dikutip dari laman resmi Instagram Chelsea, pada Minggu (27/2) menegaskan, sejak dirinya miliki saham klub Chelsea hampir 20 tahun terakhir, dia selalu memandang dirinya sebagai penjaga klub.
Ia bertugas memastikan bahwa Chelsea bisa sukses. "Seperti yang bisa kita alami hari ini," katanya.
Roman Abramovich menyatakan dirinya membangun masa depan klub ini dan selalu berupaya selalu memainkan peran positif dalam komunitas Chelsea.
"Saya selalu membuat keputusan terbaik demi kepentingan klub," katanya.
Ia juga menekankan dirinya selalu berkomitmen dalam memegang nilai-nilai. Karena itulah dirinya memutuskan untuk melepaskan diri dari kepengurusan di Chelsea.
"Hari ini saya memberikan pengurusan dan pengelolaan Chelsea FC ke yayasan wali amanat Chelsea," katanya
Roman Abramovich percaya bahwa saat ini Chelsea berada dalam posisi terbaik. Putusan ini ia ambil untuk menjaga kepentingan klub,pemain, staf dan semua pendukung Chelsea.
Sumber: Forbes/Kontan.co.id