News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Ukraina Terbakar, Pasukan Rusia Diminta Segera Hentikan Tembakan

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi serangan Rusia - Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada 26 Februari 2022. Terjadi kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa yang terletak di Zaporizhzhya, Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa yang terletak di Zaporizhzhya, Ukraina.

Wali Kota Enerhodar Dmytro Orlov menyebutnya sebagai ancaman terhadap keamanan dunia.

Orlov merekam pesan video pendek yang telah dibagikan ke beberapa media lokal Ukraina.

Ia mendesak pasukan Rusia untuk segera berhenti menembaki pabrik.

“Sebagai akibat dari serangan musuh yang terus menerus terhadap bangunan dan unit pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia terbakar,” katanya, seperti diberitakan The Guardian, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Profil Alisher Usmanov, Sekutu Dekat Putin yang Dikenai Sanksi AS, Miliarder Terkaya Rusia

Baca juga: Mobilisasi Pasukan Rusia Dikabarkan Sudah Dekati Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Menurut pesan Telegram yang diposting oleh seorang karyawan di pabrik, pasukan Rusia menembaki fasilitas nuklir.

Hingga pukul 2.30 pagi waktu setempat, karyawan tersebut menambahkan bahwa petugas pemadam kebakaran belum dapat mencapai lokasi kebakaran.

Ia mengklaim, kebakaran tersebut disebabkan oleh tembakan pasukan Rusia.

Baca juga: Putin Klaim Invasi Rusia di Ukraina Berjalan Sesuai Rencana: Semua Tugas Berhasil Dilaksanakan

Baca juga: Dubes Ukraina: Tentara Rusia tidak Hanya Berperang Melawan Tentara Ukraina, tapi Melawan Bangsa Kami

Pasukan Rusia Terus Menembak

Diberitakan Al Jazeera, pasukan Rusia menembak dari semua sisi ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang terbakar.

"Jika meledak, itu akan menjadi 10 kali lebih besar dari Chornobyl," ujar menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, Jumat.

Ia memperingatkan hal itu mengacu pada situs pabrik lain di mana radioaktivitas masih bocor dari bencana nuklir terburuk dalam sejarah 36 tahun lalu.

"Rusia harus segera menghentikan tembakan, mengizinkan petugas pemadam kebakaran, membangun zona keamanan," lanjut dia.

Baca juga: Amerika Kini Incar Orang-orang Dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Berikut Daftarnya

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Muhammadiyah Minta Masyarakat Tak Terpengaruh Propaganda Kedua Pihak

Petugas pemadam kebakaran bekerja untuk memadamkan api di kompleks bangunan yang menampung layanan keamanan SBU regional Kharkiv dan polisi regional, yang diduga terkena tembakan baru-baru ini oleh Rusia, di Kharkiv pada 2 Maret 2022. (Photo by Sergey BOBOK / AFP) (AFP/SERGEY BOBOK)

Sebelumnya, pasukan Rusia berjuang untuk menguasai kota penghasil energi penting di selatan Ukraina dan mendekati pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di negara itu.

Tank Rusia dan infanteri pada Kamis (3/3/2022) memasuki Enerhodar, sebuah kota di Sungai Dnieper yang menyumbang sekitar seperempat dari pembangkit listrik Ukraina.

Wali Kota Dmytro Orlov mengatakan, konvoi besar Rusia mendekati kota dan mendesak warga untuk tidak meninggalkan rumah mereka.

Baca juga: Kemhan Rusia Klaim Tentaranya Capai 1.612 Target Sejak Dimulainya Operasi di Ukraina

Baca juga: Eksodus dari Klub Rusia, Daftar Pemain Setop Kontrak, FIFPro Desak FIFA Buka Bursa Transfer Darurat

Sementara itu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyampaikan dalam sebuah pernyataan, pasukan infanteri Rusia bergerak menuju Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, beberapa kilometer dari Enerhodar.

Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi menyebut situasinya "kritis" dan meminta pasukan militer di lapangan untuk menahan diri dari kekerasan di dekat lokasi.

Sebuah gambar menunjukkan kerusakan di pintu masuk gedung setelah penembakan oleh pasukan Rusia di Constitution Square di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada 2 Maret 2022. (AFP/SERGEY BOBOK)

"IAEA terus berkonsultasi dengan Ukraina dan lainnya dengan maksud untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin kepada negara itu karena berusaha untuk menjaga keselamatan dan keamanan nuklir dalam keadaan sulit saat ini," kata Grossi, seperti diberitakan Al Jazeera, Kamis.

Pertempuran itu terjadi saat pembicaraan putaran kedua antara kedua pihak menghasilkan kesepakatan tentatif untuk mendirikan koridor aman di dalam Ukraina untuk mengevakuasi warga dan memberikan bantuan kemanusiaan.

Analis mengatakan, upaya Moskow di selatan ditujukan untuk memutuskan koneksi Ukraina ke Laut Hitam dan Azov.

Hal itu memungkinkan Rusia membangun koridor darat ke Krimea, yang direbut oleh Moskow pada 2014.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia vs Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini