Jerman dikabarkan bakal mengirimkan 1.000 senjata anti-tank dan rudal stinger bagi Ukraina untuk hadapi serangan Rusia.
Berlin juga telah membatalkan beberapa pembatasan pengiriman senjata buatan Jerman ke zona konflik,
Hal itu berarti membuat mereka bisa mengirim lebih banyak senjata lagi ke Ukraina.
Selengkapnya Baca Daftar 17 Negara yang kirim bantuan ke Ukraina.
Memang hampir setiap hari, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Resnikov mengunggah gambar-gambar baru di akun Twitter-nya, yang menunjukkan pesawat-pesawat angkut besar yang dijejali dengan peti-peti yang besar.
Isinya adalah senjata dan amunisi yang dikirim terutama dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke Ukraina.
Senjata-senjata itu terutama untuk memperkuat sistem pertahanan Ukraina untuk menangkis serangan pasukan Rusia, yang sejak berhari-hari menumpuk di perbatasan dengan persenjataan mutakhir.
Menurut pemerintah Ukraina, negara-negara Barat sudah memberikan bantuan peralatan militer senilai 1,5 miliar dollar AS.
Sebagai bagian dari latihan militer "Blizzard 2022" yang baru saja dimulai, banyak tentara Ukraina yang berlatih langsung di lapangan dengan senjata anti-tank mutakhir yang baru saja diterima.
Setelah diluncurkan dari bahu, sistem "tembak dan lupakan" tidak memerlukan panduan lebih lanjut. Ukurannya yang kecil dan bobotnya yang ringan membuat senjata ini sangat mobile.
Beberapa pesawat yang disambut sendiri oleh Menteri Pertahanan Oleksiy Resnikov mengangkut rudal jenis Javelin dan NLAW.
Sejak 2019, AS telah memberi Ukraina sistem peluncur dan rudal Javelin. Informasi tentang jumlah pastinya bervariasi, tetapi ratusan rudal kemungkinan telah dikirim ke Ukraina sejak akhir 2021.
Pemerintah AS juga telah memberikan izin kepada negara-negara Baltik untuk mentransfer rudal Javelin dari persediaan mereka ke Ukraina.
Javelin dianggap sebagai senjata anti-tank paling canggih di dunia, karena dapat menyerang target seperti kendaraan lapis baja atau bunker dari jarak lebih dari 2.000 meter.