News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korea Utara Perpanjang Uji Coba Senjatanya, Tembakkan Rudal ke Perairan Semenanjung Korea-Jepang

Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korea Utara menembakkan satu rudal balistik ke perairan di sebelah timur Semenanjung Korea, Sabtu (5/3/2022), menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS).

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara telah memperpanjang rangkaian uji coba senjata tahun ini di tengah pembekuan berkepanjangan dalam negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat (AS).

Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara kembali menembakkan rudal balistiknya pada Sabtu (5/2/2022) kemarin.

Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, rudal yang ditembakkan dari daerah dekat ibu kota Korea Utara terbang sekitar 270 kilometer ke arah timur pada ketinggian maksimum 560 kilometer sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.

Pejabat intelijen AS dan Korea Selatan menganalisis peluncuran itu dengan cermat.

Peluncuran itu merupakan uji coba senjata putaran kesembilan Korea Utara pada 2022.

Baca juga: Militer Korea Utara Ingin Bantu Rusia Perang Melawan Ukraina

Korea Utara terus menggunakan jeda dalam diplomasi untuk memperluas kemampuan militernya sambil berusaha menekan pemerintahan Joe Biden untuk mendapatkan konsesi.

Rincian penerbangan kira-kira cocok dengan penilaian sebelumnya oleh militer Jepang dan mirip dengan peluncuran Korea Utara minggu lalu yang juga dilakukan dari daerah Sunan dekat Pyongyang.

Media pemerintah Korea Utara mengatakan peluncuran sebelumnya dirancang untuk menguji sistem kamera yang rencananya akan dipasang pada satelit mata-mata yang sedang dikembangkan.

"Rudal itu ditembakkan tepat saat komunitas internasional menanggapi invasi Rusia ke Ukraina, sementara juga di tengah Paralimpiade Beijing,” kata Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi seperti dikutip AP News.

Dia membatalkan penampilan di wisuda akademi militer untuk menanggapi peluncuran tersebut, menyebutnya "sama sekali tidak dapat diterima."

Baca juga: 4 Negara yang Dukung Rusia di Mosi Majelis Umum PBB, Termasuk Korea Utara dan Suriah

Komando Indo Pasifik AS mengatakan peluncuran itu tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS, atau sekutunya.

Dia meminta Korea Utara untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut dan mengatakan sedang berkonsultasi erat dengan Korea Selatan dan Jepang serta sekutu dan mitra regional lainnya mengenai peluncuran tersebut.

Para pejabat di Seoul mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional dan meminta Korea Utara untuk menahan diri dari tindakan yang lebih meningkatkan ketegangan dalam menghadapi krisis internasional yang diciptakan oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Mereka juga berjanji kerja sama yang lebih kuat dengan AS untuk menghadapi ancaman Korea Utara dan memantau lebih dekat fasilitas nuklir dan misilnya serta tempat uji coba nuklir yang telah aktif hingga 2017, kata kantor kepresidenan Seoul.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini