Solovei juga menduga bahwa Putin menderita gejala penyakit Parkinson.
Kremlin jarang mengomentari kesehatan Putin, tetapi mereka mengeluarkan bantahan tegas atas klaim penyakit Parkinson.
Mereka menyebut rumor itu "omong kosong."
Klaim pertempuran Putin dengan kanker belum dikonfirmasi atau ditolak.
Putin yang Berbeda
Bertentangan dengan apa yang dikatakan para ahli lain, Andrei Illarionov, mantan penasihat ekonomi Putin antara tahun 2000 dan 2005 mengklaim presiden tidak 'kehilangan akal' dan 'seperti biasa' dalam serangannya terhadap negara tetangga.
"Dia tahu apa yang dia inginkan dan mencoba menerapkan kebijakan untuk mencapai tujuannya."
"Satu-satunya hal yang benar-benar dapat menghentikan Putin di Ukraina dan di Eropa, adalah perlawanan.
Perlawanan yang dihasilkan oleh militer Ukraina, sementara semua orang Ukraina yang heroik melawan agresi ini."
Illarionov menggambarkan Putin sebagai orang yang 'konsentrasi', 'terhitung', dan 'gigih'."
Para pemimpin dunia lainnya mulai mempertanyakan kondisi mental Putin ketika mereka menggambarkan tindakannya dalam pecahnya perang Rusia-Ukraina sebagai 'tidak menentu.'
Sebuah sumber yang dekat dengan presiden Prancis Emmanuel Macron mengklaim pemimpin Rusia itu 'lebih kaku dan lebih terisolasi' selama pertemuan baru-baru ini.
Mantan Menteri Luar Negeri AS Condoleeza Rice mengungkapkan keprihatinannya dan menilai: “Ini adalah Putin yang berbeda.
Dia selalu penuh perhitungan dan dingin, tapi ini berbeda. Dia sepertinya tidak menentu.”
Mantan Menteri Luar Negeri AS lainnya, Robert Gates, mengklaim presiden Rusia telah 'keluar dari jalur' dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan CNN. (Daily Star)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kremlin Bantah Vladimir Putin Sakit Parkinson, Tapi Tak Komentar Soal Kanker Perut