News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pos Pemeriksaan Sipil di Barat Daya Kiev Ukraina Dihantam Artileri Berat, Kabarnya 2 Anak Tewas

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran yang dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina ini, menunjukkan asap mengepul dari depot minyak, yang dikatakan terkena tembakan, di Chernihiv pada 3 Maret 2022. (Photo by Handout / UKRAINE EMERGENCY MINISTRY PRESS SERVICE / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Serangan artileri berat terdengar di barat dan barat laut Kiev, Ukraina, Minggu pagi waktu setempat.

Dua kali tembakan artileri berat menghantam satu pos pemeriksaan bagi warga sipil untuk menyeberang ke Kiev dari pinggiran Irpin.

Diberitakan CNN, tiga orang dilaporkan tewas, kata pihak berwenang Ukraina. Termasuk dua anak.

Video media sosial menunjukkan kehancuran yang luas di Irpin, yang terletak di barat laut Kiev, pada hari Minggu.

Oleksiy Arestovych, seorang penasihat di Kantor Presiden Ukraina mengatakan, "mereka (pasukan Rusia) merebut Hostomel dan Bucha kemarin (Sabtu). Rusia masuk ke sana."

Baca juga: Inggris Klaim Rusia Targetkan Area Berpenduduk, Diduga untuk Runtuhkan Moral Ukraina

"Mereka melukai banyak anak dan tidak mengizinkan untuk mengevakuasi mereka, meskipun banyak permohonan di tingkat negara bagian tertinggi untuk menyediakan "koridor hijau" dari Bucha dan Irpin. Ada banyak anak di ruang bawah tanah."

Sebuah gambar menunjukkan kerusakan di pintu masuk gedung setelah penembakan oleh pasukan Rusia di Constitution Square di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada 2 Maret 2022. - Pada hari ketujuh pertempuran di Ukraina pada 2 Maret, Rusia mengklaim kendali atas kota pelabuhan selatan Kherson, pertempuran jalanan berkecamuk di kota terbesar kedua Ukraina Kharkiv, dan Kyiv bersiap menghadapi serangan Rusia yang ditakuti. (Photo by Sergey BOBOK / AFP) (AFP/SERGEY BOBOK)

“Ada ruang bawah tanah di mana 70 anak duduk sekarang dan mereka tidak dibebaskan. Ini adalah bencana baik dari sisi kemanusiaan dan, di atas segalanya, dari sudut pandang moral," kata Arestovych.

Ia menambahkan bahwa masalah tersebut sedang dibahas di tingkat tertinggi dengan lembaga-lembaga kemanusiaan internasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini