Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Diantara WNI yang masih di Ukraina, terdapat 9 WNI di Chernihiv berdasarkan informasi yang diberikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Selasa (8/3/2022).
Kota di utara Ukraina itu saat ini masih terjadi pertempuran, sehingga para WNI diminta tetap berada disana.
Namun Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha memastikan komunikasi masih terus terjalin dengan para WNI tersebut.
“Hari ini Selasa, komunikasi juga terus terjalin,” ujarnya lewat pesan kepada Tribunnews.
Sebelum terjadinya serangan Rusia ke Ukraina, KBRI Kyiv telah jalin komunikasi dengan para WNI di Ukraina, termasuk dengan 9 WNI yang berada di Chernihiv.
Sesuai rencana kontijensi, jika terjadi serangan para WNI diminta segera berkumpul di KBRI Kyiv.
Namun berbeda dengan WNI lainnya, Judha mengungkapkan bahwa saat serangan terjadi, ke-9 WNI di Chernihiv tidak dapat menjangkau KBRI Kyiv yang berjarak sekitar 2 jam.
Baca juga: Cerita WNI Bertahan di Kyiv, Suasana Sangat mencekam, Antrean Panjang Terlihat di Supermarket
“Sejak saat tersebut KBRI terus memonitor kondisi mereka,” kata Judha.
Pada hari Senin (7/22) komunikasi zoom kembali diadakan dengan 9 WNI di Chernihiv dan keluarga di Indonesia.
Judha mengatakan bahwa mereka dalam kondisi aman dan pasokan logistik memadai.
“Mereka sampaikan dalam kondisi aman dan pasokan logistik memadai. Mereka diminta tetap berada di Chernihiv karena saat ini masih terjadi pertempuran. Hari ini Selasa, komunikasi juga terus terjalin,” lanjutnya.
Kemlu memastikan perwakilan RI terus berkomunikasi intensif dengan berbagai pihak untuk bisa menciptakan jalur evakuasi aman bagi para WNI.
Hal ini dilakukan secara paralel, dari KBRI Kyiv, KBRI Moskow dan berbagai Perwakilan RI lainnya seperti KBRI Warsawa, KBRI Bucharest, KBRI Budapest, KBRI Bratislava, PTRI New York dan PTRI Jenewa.