News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sempat Menolak, Pemerintah Ukraina Mulai Evakuasi Warga Sipil di Kota Sumy

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang prajurit Ukraina menggendong seorang anak sambil membantu orang-orang menyeberangi jembatan yang hancur saat mereka mengevakuasi kota Irpin, barat laut Kyiv, selama pengeboman dan pengeboman besar-besaran pada 5 Maret 2022, 10 hari setelah Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, SUMY - Pemerintah Ukraina mengatakan telah memulai tahap pertama evakuasi masyarakat sipil dari Kota Sumy, Selasa (8/3/2022).

Seperti dilaporkan Guardian, rekaman dari koridor kemanusiaan di Sumy, yang dibagikan pemerintah Ukraina, mengatakan tahap pertama evakuasi telah dimulai.

“Kota Sumy di Ukraina diberi koridor hijau, tahap pertama evakuasi dimulai,” demikian laporan tersebut.

Sebelumnya pada Senin (7/3/2022), pemerintah menolak tawaran dari Moskow untuk menciptakan koridor kemanusiaan agar memberikan kesempatan warga sipil melarikan diri.

Penolakan ini dilalukan setelah muncul isu bahwa sebagian besar rute yang seharusnya aman mengarah langsung ke Rusia atau Belarus.

Sejauh ini sekitar 1,7 juta warga Ukraina diperkirakan telah melarikan diri dari pertempuran.

Baca juga: Hari Ke-13 Invasi Rusia ke Ukraina: Tuduhan Zelenskiy Hingga Pernyataan Menlu China

Dikatahu sebelumnya Rusia melancarkan serangan udara di kota Sumy, Ukraina timur laut, Senin (7/3/2022) malam.

Akibat serangan tersebut dilaporkan 21 orang meninggal dunia.

Hal itu disampaikan oleh Kantor Kejaksaan Regional.

Baca juga: Update: Serangan Udara di Sumy Ukraina Tewaskan 21 Orang, Termasuk 2 Anak

Mengutip CNN, kantor tersebut mengkonfirmasi kematian 19 orang dewasa dan 2 anak-anak akibat serangan udara di kota itu.

"Akibat pengeboman itu, satu rumah hancur total, 16 hancur sebagian."

"Hingga pukul 07.00, mayat 21 orang, termasuk 2 anak-anak, ditemukan dalam pemeriksaan," tambahnya. (Guardian)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini