Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Sanksi baru Uni Eropa (UE) akan diarahkan terhadap sektor perbankan Belarus, cryptocurrency, termasuk larangan pasokan teknologi navigasi maritim ke Rusia dan daftar hitam 160 pengusaha serta anggota parlemen lainnya.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam cuitannya di Twitter pada Rabu kemarin.
"Kami semakin memperketat jaring sanksi menanggapi agresi militer Rusia terhadap Ukraina, memasukkan daftar 160 orang, oligarki, anggota Dewan Federasi Rusia, sektor perbankan Belarus, ekspor teknologi navigasi maritim ke Rusia, menambahkan aset crypto," cuitnya di Twitter .
Sebelumnya pada Rabu kemarin, Kepresidenan Prancis dari Dewan Uni Eropa (UE) mengatakan bahwa perwakilan tetap dari negara-negara komunitas menyetujui sanksi baru terhadap para pemimpin dan pengusaha Rusia, serta keluarga mereka.
Baca juga: SU-35 Rusia Akhirnya Turun ke Medan Perang! Terlihat Menggotong Rudal Antiradiasi di Langit Ukraina
Dikutip dari laman TASS, Kamis (8/3/2022), paket sanksi ini diharapkan mulai berlaku pada 10 Maret, saat memasuki malam hari.
Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasionalnya bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina.
Langkah ini diambil untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida selama 8 tahun oleh rezim Ukraina'.
Pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.
Mengetahui aksi invasi yang dilakukan Rusia itu, negara seperti Amerika Serikat (AS), UE, Inggris, dan sejumlah negara lainnya pun mengumumkan penerapan sanksi terhadap badan hukum dan individu swasta Rusia.
Presiden AS Joe Biden bahkan menandatangani dekrit yang melarang impor produk energi dari Rusia dan investasi baru di sektor energi Rusia.
Begitu pula dengan Inggris yang juga mengumumkan bahwa mereka akan berhenti mengimpor minyak dan produk minyak Rusia pada akhir 2022.